MAKASSAR,FILALIN.COM, — Pengamat komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof. Firdaus Muhammad, menilai pendirian AI-RAN Research Center oleh Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) sebagai langkah strategis yang dapat memperkuat kedaulatan digital sekaligus mempercepat pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan di Indonesia.
Menurutnya, kehadiran pusat riset ini menunjukkan bahwa transformasi digital nasional tidak hanya bergantung pada penguatan infrastruktur, tetapi juga pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam memahami dan mengoptimalkan teknologi tersebut.
“Langkah Indosat bersama Nokia dan NVIDIA ini menunjukkan bahwa pembangunan teknologi harus berjalan seiring dengan pembangunan manusianya. AI-RAN Research Center dapat menjadi katalis, tetapi yang paling penting adalah memastikan masyarakat, UMKM, hingga lembaga pendidikan dapat mengakses manfaat dari inovasi ini,” ujar Prof. Firdaus.
Ia menegaskan bahwa pusat riset ini juga memperkuat posisi Indonesia dalam peta persaingan digital global, terutama ketika pemanfaatan AI dilakukan secara etis, aman, dan berpihak pada kepentingan publik.
Vikram Sinha: AI-RAN Wujud Komitmen Memberdayakan Indonesia
President Director dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, menyatakan bahwa AI-RAN Research Center merupakan wujud nyata komitmen Indosat dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
“Seiring dengan percepatan transformasi digital di Indonesia, AI-RAN Research Center merepresentasikan tujuan besar Indosat untuk memberdayakan Indonesia. Di saat konektivitas berpadu dengan komputasi, maka lahirlah kecerdasan yang dihadirkan langsung di jaringan, dengan tetap menjaga kedaulatan data. Mulai dari tutor personal berbasis AI bagi anak-anak di wilayah terpencil hingga pertanian presisi dengan dukungan drone,” kata Vikram.
Kolaborasi Indosat, Nokia, dan NVIDIA ini membangun fondasi baru bagi inovasi digital berbasis AI yang langsung terintegrasi dengan jaringan telekomunikasi nasional. Pusat riset ini diharapkan melahirkan solusi yang bermanfaat bagi sektor pendidikan, kesehatan, pertanian, hingga pelaku UMKM, sekaligus mempercepat lahirnya ekosistem digital Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan. (*)












