MAKASSAR,FILALIN.COM, — Peluncuran Generasi Terkoneksi (GenSi) #TerkoneksiBersamaNokia oleh Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan Nokia mendapat sambutan antusias dari generasi muda di Makassar. Program yang berfokus pada perluasan literasi kecerdasan artifisial (AI) ini dinilai sangat relevan dengan kebutuhan Gen Z yang kini semakin dekat dengan teknologi digital, baik untuk pendidikan, pekerjaan, maupun pengembangan kreativitas.
Di sejumlah kampus dan komunitas digital di Makassar, peluncuran program GenSi menjadi topik hangat yang dibicarakan. Banyak mahasiswa menilai inisiatif ini menjawab kebutuhan literasi teknologi yang selama ini belum merata, khususnya pemahaman tentang AI yang kian dibutuhkan untuk bersaing dalam dunia kerja.
“Program seperti ini memang yang kami butuhkan. Banyak dari kami sudah pakai AI, tapi belum paham cara kerja dan etika penggunaannya. Kalau ada pelatihan langsung dan kelas daring, itu sangat membantu,” ujar Aulia, mahasiswa Fakultas Teknik di salah satu universitas negeri di Makassar.
Menurut sejumlah komunitas tech enthusiast, GenSi hadir pada momentum yang tepat, seiring perkembangan pesat startup digital dan kebutuhan talenta AI yang semakin tinggi di Sulawesi Selatan. Penggunaan AI di sektor UMKM, pendidikan, hingga konten kreatif juga meningkat, namun pemahaman mendalam terkait prinsip penggunaan AI yang aman dan bertanggung jawab dinilai masih minim.
“Banyak teman-teman konten kreator di Makassar pakai AI untuk desain dan editing, tapi belum paham soal keamanan data. GenSi bisa jadi jembatan untuk bikin literasi digital lebih matang,” kata Ilham, anggota komunitas kreatif di kawasan Panakkukang.
Program ini juga mendapat apresiasi dari tenaga pendidik dan mentor teknologi di Makassar, yang menilai GenSi dapat membantu mengurangi kesenjangan pengetahuan digital antara wilayah besar seperti Makassar dan daerah kepulauan di Sulawesi Selatan.
Pelatihan yang dirancang mulai dari dasar-dasar AI, keamanan digital, penggunaan no-code tools, hingga pembuatan proyek mini membuat banyak siswa SMA dan mahasiswa merasa program ini dapat menjadi batu loncatan awal untuk berkarier di dunia teknologi.
IOH dan Nokia menargetkan 10.000 peserta melalui pembelajaran daring nasional, ditambah pelatihan tatap muka di Sumatra dan Kalimantan. Meski Makassar belum menjadi lokasi tatap muka awal, generasi muda di kota ini mengaku siap berpartisipasi melalui jalur pelatihan daring tujuh hari yang dibuka untuk peserta di seluruh Indonesia.
“Kalau ada kesempatan ikut, kami pasti daftar. Apalagi ada peluang jadi GenSi Digital Ambassadors, itu pengalaman yang bisa dipakai buat bangun portofolio,” ungkap Nadya, siswa kelas XII di Makassar, yang tertarik pada karier teknologi dan data.
Antusiasme yang muncul di Makassar menunjukkan bahwa semangat literasi AI tak hanya berkembang di pusat teknologi besar di Jawa, tetapi juga di kota-kota berkembang di Indonesia timur. Program GenSi dinilai sebagai langkah signifikan untuk membuka peluang yang lebih merata bagi generasi muda yang ingin tumbuh sebagai talenta digital masa depan.
Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk BPPTIK Kominfo dan Kumpul Impact sebagai mitra pelaksana, GenSi diharapkan mampu menjadi gerakan inklusif yang membuka akses teknologi bagi lebih banyak anak muda Indonesia, termasuk mereka yang berada di luar pusat pertumbuhan digital nasional. (*)












