JAFF18 Dan Bioskop Online Hadirkan Garin Nugroho Di Makassar

MAKASSAR,FILALIN.COM, — Jogja-Netpac Asian Film Festival 2023 (JAFF18) dan Bioskop Online menggelar roadshow to JAFF 18 di Makassar. Roadshow ini berlangsung di Rumataโ€™ ArtSpace, Jl Bontonompo, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Minggu (12/11/2023).

Radshow diisi dengan film talkshow dengan tema Shaping The Local Narrative. Menghadirkan pembicara Film Director and Festival Founder of JAFF Garin Nugroho, dan President of Digital Business Visinema (Bioskop Online & VCampus) Ajeng Parameswari.

Garin Nugroho dalam kesempatan itu menekankan pentingnya lokalitas dalam sebuah perfilman.

Menurutnya, semua ramuan lokal dalam film harus disertai pengetahuan dan keterampilan global.

โ€œDalam kelokalan, bukan hanya mengandung nilai seni, tetapi juga terdapat bilai sosial, politik, ekonomi dan sebagainya,โ€ Garin.

Dia mengaku bahwa dalam filmnya, rata-rata menggunakan bahasa daerah.Hal itu dilakukan agar market atau pasarnya berbeda dengan orang lain.

Selain itu, film yang dibuat Garin Nugroho 60 persen tidak menggunakan skenario.

โ€œDi Indonesia, skenario tertulis. Di daerah banyak tidak baca skenario. Tapi tergantung di mana, waktu dan ide kita menciptakan (film),โ€ katanya.

Sutradara yang mulai dikenal luas setelah film bernama Cinta dalam Sepotong Roti tersebut menyebut, kelokalan menjadi menu utama dalam menciptakan film.

โ€œ(Kelokalan) mengandung materi yang tidak dipunyai orang lain, tapi bagaimana menghadirkan (film tema lokal) ke orang lain dengan baik,โ€ sebut Garin Nugroho.

Sementara itu, President of Digital Business Visinema Ajeng Parameswari, mengatakan potensi lokalitas di film Indoensia sangat besar.

Pasalnya, Indonesia punya banyak pulau dan bahasa berbeda.

โ€œHantu saja punya jenis banyak, apalagi kalau bahas cerita. Cerita harusnya menjadi sumber daya tidak terbatas di Indonesia. Kita mau nikah saja banyak tahapannya. Itu masing-masing bisa jadi cerita,โ€ kata Ajeng.

Ia juga menyebut, lokalitas film menjadi sumber daya yang tidak terbatas.

Ajeng mencontohkan film Ngeri Ngeri Sedap, yang menceritakan budaya Batak.

โ€œKekuatan film, story telling, tidak perlu melihat ini dari mana. Ini bisa dinikmati semua pihak. Kalau bicara potensinya luas biasa,โ€ sebut Ajeng

Festival film terbesar di Indonesia, Jogja-Netpac Asian Film Festival 2023 (JAFF18) bakal digelar di Yogyakarta, pada 25 November sampai 2 Desember 2023.

Sebelumnya, roadshow sudah berlangsung di Medan pada 21 Oktober dan Palembang pada 28 Oktober, dan masih akan berlangsung di Semarang. (*)