MAKASSAR,FILALIN.COM, – Setelah lebih dari tiga dekade merantau dan mengarungi lautan sebagai pelaut, H. Suardi Dg Naba (50) akhirnya kembali ke kampung halamannya di RW 06 Kaccia, Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.
Kepulangannya kali ini bukan sekadar pulang biasa, melainkan untuk menunaikan cita-cita suci yakni membangun sebuah masjid sebagai bentuk bakti kepada kedua orang tuanya yang telah tiada.
Masjid yang dibangunnya berdiri di wilayah RW 09 Timbuseng, yang berbatasan langsung dengan kampung kelahirannya.
Jumat 25 Juli 2025, pagi tadi, H. Suardi Dg. Naba didampingi Istri dan Keluarganya peletakan batu pertama sebagai awal dimulainya pembangunan masjid yang selama ini di cita-citanya.
Dalam peletakan batu pertama itu, dihadiri oleh Lurah Barombong Heru Nugraha, Imam kelurahan barombong Rahmat Idrus, imam Rw 06 Kaccia, RT dan RW serta warga sekitar.
Kata H. Suardi Dg. Naba, Masjid itu diberi nama Masjid Al Munawwarah, nama tersebut diartikan bercahaya atau bersinar. Nama Al munawwarah diambil sebagai bentuk penghormatan kepada ibundanya, yang juga memiliki arti dan makna yang sama yaitu bercahaya.
“Ini adalah tanah peninggalan orang tua saya. Mereka sudah tiada, tapi saya ingin membalas jasa mereka. Nama mendiang kedua orang tua saya yaitu Cora Dg Binto, dan ayah saya Jalo Dg Mappa. Semoga masjid ini menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya untuk mereka berdua,” tutur Suardi, matanya berkaca-kaca, mengenang kedua orang tuanya.
H. Suardi meninggalkan tanah kelahirannya pada tahun 1993, saat usianya baru menginjak 18 tahun. Dan Ia merantau ke Jakarta demi mengubah nasib.
“Awalnya saya jadi pelaut saya bekerja serabutan tidak lansung berlayar. Saya berpindah-pindah cari kerja karena saat ini saya masih prola namun bukan di atas kapal.” Ungkapnya.
Lanjutnya, setelah berbulan-bulan berusaha agar melewati masa praktek lau, Suardi lalu mulai meniti karier di dunia pelayaran. Di tengah kerasnya hidup ibu kota, ia tetap gigih dan memutuskan melanjutkan pendidikan untuk meningkatkan ijazah pelautnya.
Perjuangan itu berbuah manis. Ia akhirnya dipercaya menjabat sebagai Kepala Kamar Mesin di kapal-kapal besar, termasuk saat bekerja di PT Tanto di Surabaya.
Sebelumnya, ia juga pernah berlayar bersama perusahaan pelayaran Osor, bahkan sempat menjelajahi pelabuhan-pelabuhan di luar negeri.
Di perantauan pula, Suardi menemukan pendamping hidupnya. Ia menikahi Hj. Sri Rahmawati Dg Rella (55) pada tahun 1999 di Jakarta, dan hingga kini mereka menetap di Jalan Upaya Utara No. 73, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Pasangan ini dikaruniai anak-anak, salah satunya saat ini juga sedang mengikuti jejak sang ayah sebagai pelaut.
Masjid Al Munawwarah dibangun di atas lahan seluas 6.000 meter persegi, dengan bangunan utama seluas sekitar 1.000 meter persegi.
Kapasitasnya dirancang untuk menampung hingga 200 jemaah. Proyek ini ditargetkan rampung dalam waktu 1 tahun 8 bulan, namun Suardi berharap bisa selesai lebih cepat agar dapat segera digunakan oleh masyarakat sekitar.
“Di sekitar sini sudah banyak pemukiman, ada juga perumahan. Mudah-mudahan masjid ini bisa jadi pusat ibadah dan silaturahmi warga. Saya ingin semua bisa merasakan manfaatnya,” ucapnya penuh harap.
Masjid ini bukan hanya menjadi simbol cinta dan bakti seorang anak kepada orang tuanya, tetapi juga bentuk kontribusi nyata bagi kampung halaman. Ia berharap masjid tersebut akan menjadi pusat cahaya spiritual yang menumbuhkan kebersamaan dan nilai-nilai kebaikan.
“Yang penting niat. Sedikit-sedikit dari hasil kerja, kalau diniatkan, insyaallah cukup. Masjid ini mudah-mudahan membawa keberkahan, tidak hanya bagi saya, tapi untuk semua,” tutup H. Suardi Dg Naba.
Sementara itu, lurah barombong, Heru Nugraha yang hadir dalam peletakan batu pertama pembangunan masjid Al Munawwarah sangat menyambut baik.
Bahkan Heru juga menyatakan dirinya akan mengikuti jejak Suardi membangun Masjid jika dirinya mendapatkan rezeki.
“Saya berharap bisa mengikuti jejak Suardi Dg. Naba bisa membangun Masjid jika diberikan rezeki.” Ucap Lurah Barombong dengan Penuh Harap.
Ia juga menitipkan pesan, dimana dengan adanya pembangunan masjid ini, masyarakat mulai dari anak-anak, dewasa, hingga orang tua bisa menjaga Masjid tersebut.
“Semoga pembangunan Masjid ini bisa berguna dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.” Tutupnya. (*)