MAKASSAR,FILALIN.COM, – Transformasi digital membawa tantangan baru bagi dunia jurnalistik. Hal ini disampaikan Sekretaris Dinas Infokom Sulsel, Sultan Rakib, dalam Pendidikan Jurnalistik Dasar bertema “Membangun Jurnalis Online yang Profesional, Etis, dan Tanggap Teknologi” yang digelar Ikatan Wartawan Online (IWO) Sulawesi Selatan, Minggu (10/8/2025).
Kegiatan yang diikuti 25 jurnalis online dari berbagai daerah di Sulsel ini membahas perbedaan media mainstream dan media anti-mainstream, dampak era digital, hingga ancaman berita hoaks di tengah masyarakat.
Menurut Sultan, jurnalis profesional harus melakukan wawancara, penggalian fakta, dan investigasi, termasuk memanfaatkan media sosial seperti Facebook secara bijak. “Media mainstream itu cepat, kreatif, akurat, dan terverifikasi. Sementara media anti-mainstream di media sosial sering kali lebih cepat, namun akurasinya perlu dicek ulang,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pergeseran generasi juga memengaruhi cara masyarakat mengonsumsi berita. “Baby boomers menikmati berita lewat koran dan kopi, generasi milenial bangga menjadi citizen reporter, sedangkan generasi Z sering menjadikan berita di TikTok atau X sebagai referensi awal, lalu belakangan baru tahu itu hoaks,” kata Sultan.
Dampak negatif transformasi digital, lanjutnya, adalah menurunnya pendapatan media mainstream akibat persaingan dengan platform media sosial dan gempuran informasi yang belum tentu benar. “Kita sekarang berada di era post-truth. Fakta dari media kredibel pun kadang kalah oleh keyakinan masyarakat yang dibentuk dari banyaknya informasi tidak terverifikasi,” tambahnya.
Sultan juga mengingatkan bahwa jurnalis terikat Undang-Undang Pers, berbeda dengan akun pribadi di media sosial yang rentan terjerat Undang-Undang ITE. “Jurnalis online harus memegang teguh etika, menjaga akurasi, dan tanggap terhadap perkembangan teknologi, agar tetap dipercaya publik,” tegasnya.
Acara ini diharapkan menjadi wadah peningkatan kompetensi jurnalis online di Sulsel, sehingga mampu beradaptasi dan tetap relevan di tengah arus informasi yang serba cepat. (*)