JENEPONTO,FILALIN.COM, — Dalam upaya memperluas literasi dan inklusi keuangan di Sulawesi Selatan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menggelar edukasi keuangan di Kabupaten Jeneponto. Kegiatan ini menjadi bagian dari Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) 2025, yang menyasar pelajar, perangkat desa, dan masyarakat umum di Kecamatan Binamu.
Edukasi ini dilaksanakan dengan menggandeng Pemerintah Daerah dan Sektor Jasa Keuangan, sebagai bentuk kolaborasi dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap layanan keuangan legal, baik konvensional maupun syariah.
Pelajar dan Perangkat Desa Jadi Target Penting
Salah satu sasaran utama kegiatan ini adalah para pelajar di SMA Negeri 1 Jeneponto. Mereka diberikan pemahaman mengenai pentingnya menabung sejak dini, dasar-dasar pengelolaan keuangan, serta cara mengenali modus penipuan dan investasi ilegal yang kerap menyasar generasi muda.
Di waktu yang sama, edukasi juga diberikan kepada perangkat desa dan masyarakat umum Kecamatan Binamu. Fokus materi mencakup perlindungan konsumen keuangan, pemanfaatan produk keuangan digital, serta kewaspadaan terhadap tawaran investasi yang tidak berizin.
Camat Binamu Apresiasi Inisiatif OJK
Camat Binamu, Emil Ilyas, menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan kegiatan edukasi keuangan ini di wilayahnya.
“Kami menyambut baik kegiatan ini karena sangat membantu masyarakat dan perangkat desa untuk memahami perbedaan antara aktivitas keuangan yang legal dan ilegal,” ungkap Emil.
Ia menilai bahwa kegiatan semacam ini sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana aktivitas keuangan digital berkembang pesat namun masih minim pemahaman dari masyarakat.
Dorong Akses Keuangan untuk Kesejahteraan
Deputi Direktur OJK Sulselbar, Amiruddin Muhidu, yang turut hadir dalam kegiatan, menekankan pentingnya membangun budaya keuangan yang sehat di tengah masyarakat.
“Pelajar perlu dikenalkan pada konsep keuangan sejak dini, sementara perangkat desa harus menjadi garda terdepan dalam memberikan pemahaman kepada warga di tingkat desa,” jelas Amiruddin.
Ia juga berharap kegiatan ini dapat mendorong pembukaan rekening simpanan pelajar serta memperluas akses masyarakat terhadap pembiayaan legal seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Dengan kegiatan ini, OJK berharap masyarakat Jeneponto, khususnya generasi muda dan perangkat desa, dapat menjadi lebih cakap dalam mengelola keuangan dan mengambil keputusan finansial yang tepat, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif di daerah. (*)