MAKASSAR,FILALIN.COM,– TK Islam Athirah Racing Centre sukses menggelar Pameran dan Wisata Kuliner yang berlangsung meriah di halaman sekolah. Kegiatan ini merupakan puncak dari proyek sepekan bertema “Jelajah Makanan Tradisional” yang bertujuan mengenalkan kekayaan kuliner Nusantara kepada anak didik melalui pengalaman langsung.
Selama satu pekan, anak-anak mengikuti berbagai aktivitas seru mulai dari mengenal ragam kue tradisional, bermain games interaktif, membuat prakarya bertema kuliner, menghias kue bersama teman dan guru, hingga menghias kue bersama orangtua di rumah. Rangkaian tersebut ditutup dengan pameran yang menjadi ajang menunjukkan karya dan kreativitas mereka.
Sejak pagi, halaman sekolah dipenuhi warna-warni tampilan kue hasil kreasi anak didik. Setiap anak membawa kue yang telah dihias sekreatif mungkin bersama orangtua di rumah. Hiasan mulai dari cokelat, sprinkle, buah, hingga dekor figurin sederhana, menambah nilai estetika sekaligus membangkitkan rasa bangga pada diri anak.
Pengunjung pameran terdiri atas anak didik Day Care dan para orangtua. Mereka berkeliling dari meja ke meja untuk melihat berbagai kue yang dipamerkan. Uniknya, setiap pengunjung dipersilakan bertanya langsung kepada anak mengenai nama kue, bahan dasar, dan proses menghiasnya. Interaksi ini membuat anak-anak tampil percaya diri dan belajar menjelaskan hasil karyanya secara mandiri.
Sebagai bentuk apresiasi, pengunjung bebas memilih kue mana pun yang ingin dicicipi secara free. Setelah sesi pameran, kegiatan dilanjutkan dengan tasting time yang digilir per kelas. Anak-anak tampak antusias mencoba hasil karya teman-temannya sambil mengenal lebih banyak ragam rasa dan bentuk kue.
Suasana pameran semakin menarik dengan dekorasi karya anak didik berupa hiasan kue tradisional dua dimensi yang dipajang di area kegiatan. Karya tersebut tidak hanya memperindah suasana, tetapi juga menjadi bukti proses belajar anak selama proyek berlangsung.
Kepala TK Islam Athirah Racing Centre, Saberiani, S.Pd., menyampaikan apresiasi atas kreativitas dan keterlibatan seluruh pihak.
“Kegiatan ini bukan sekadar pameran, tetapi puncak dari proses belajar anak selama satu pekan. Melalui tema “Jelajah Makanan Tradisional”, anak-anak tidak hanya mengenal ragam kuliner Nusantara, tetapi juga belajar berkarya, berinteraksi, dan membangun kepercayaan diri,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi sekolah dan keluarga.
“Kami sangat berterima kasih kepada orangtua yang turut mendampingi anak dalam menghias kue dan mendukung seluruh rangkaian proyek. Pendidikan yang bermakna lahir dari kebersamaan kita,” tambahnya.
Pameran dan Wisata Kuliner ditutup dengan sesi foto bersama, meninggalkan kesan manis dan pengalaman tak terlupakan bagi seluruh peserta. (*)












