Basarnas Makassar Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Peringatan Cuaca Ekstrem

0-0x0-0-0-{}-0-0#

MAKASSAR,FILALIN.COM, –Kepala Kantor Basarnas Kelas A Makassar, Muh Arief Anwar, meningkatkan kesiapsiagaan seluruh personel menyusul peringatan dini cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi dari BMKG yang berlaku sejak November hingga Desember.

Arief Anwar mengatakan bahwa intensitas hujan lebat yang diprediksi terjadi pada 2–5 Desember membuat pihaknya harus memperkuat personel siaga. “Yang awalnya kita cuma 6 orang dalam satu shift pelaksanaan siaga, saya naikkan menjadi 12 orang,” ujarnya.

Menurutnya, bencana hidrometeorologi seperti banjir merupakan kejadian berulang setiap tahun, sehingga peningkatan kesiapsiagaan wajib dilakukan. “Dengan adanya peringatan dari BMKG, kita memang harus stand by. Bencana itu tidak mungkin datang memberi pemberitahuan dulu. Begitu terjadi, kita harus siap,” tegasnya.

Pembagian Personel dan Wilayah Siaga

Basarnas Makassar saat ini memiliki 215 personel yang tersebar di berbagai unit siaga dan pos SAR, yakni:

5 Unit Siaga: Parepare, Masamba, Mamuju, Maros, dan Tatoraje

3 Pos SAR: Selayar, Bantaeng, dan Bone

Setiap unit siaga diperkuat oleh 12 personel untuk memastikan respons cepat ketika terjadi bencana.

Arief juga menginstruksikan kepada seluruh Kepala Seksi Operasi (Kasiop) serta petugas di unit dan pos agar memperketat kesiapsiagaan. “Saya sudah sampaikan agar teman-teman di unit benar-benar mengantisipasi. Begitu ada kejadian, mereka yang paling dekat harus cepat bergerak,” katanya.

Koordinasi dengan Stakeholder

Basarnas Makassar juga terus memperkuat koordinasi dengan berbagai potensi SAR di Sulawesi Selatan, antara lain:

TNI/Polri,Pemerintah Daerah,BPBD,Dinas Sosial,Pemadam Kebakaran.

“Koordinasi dengan stakeholder ini penting agar penanganan bencana bisa dilakukan lebih cepat dan tepat,” tambah Arief.

Daerah Rawan Jadi Fokus Pantauan

Untuk wilayah Kota Makassar, Arief menyebut sejumlah lokasi yang kerap menjadi langganan banjir sudah diantisipasi. “Makassar ini biasanya banjir kiriman. Kalau hujan 3–4 jam ke atas, pasti ada genangan tinggi di beberapa titik,” ungkapnya.

Sementara untuk wilayah Bantaeng, Basarnas mencatat intensitas hujan sempat meningkat dua hari terakhir. “Di Bantaeng kemarin hujan deras sampai dua jam, air sempat naik. Anggota kami sudah turun memantau, namun belum ada permintaan evakuasi,” jelasnya.

Dengan penguatan personel, peningkatan peralatan, serta koordinasi lintas instansi, Basarnas Makassar memastikan siap siaga 24 jam dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di Sulawesi Selatan. (*)