FILALIN, BALI – Usai dinyatakan bebas bersyarat pada Rabu (7/12/2022), Umar Patek mengaku menyesal dan meminta maaf atas tragedi bom Bali I.
Ia juga mengaku telah insyaf dan akan membantu pemerintah melakukan deradikalisasi.
Selain itu, Umar Patek juga mengecam keras segala bentuk perilaku intoleran dan mengajak orang-orang yang saat ini masih belum insyaf untuk kembali ke pangkuan NKRI.
“Saya sudah berjanji saya siap membantu untuk meredam paham-paham radikalisme terorisme kepada napi teroris di lembaga pemasyarakatan manapun,” ucap Umar Patek saat berada di Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Rabu (14/12/2022).
“Serta saya insyaallah masih dalam komitmen saya yang sudah sering saya sampaikan terus menerus, saya akan membantu pemerintah dalam penanggulangan dan menyadarkan orang-orang ataupun memberi pemahaman bahaya terorisme dan radikalisme. Insyaallah saya siap menjadi duta perdamaian,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) Ali Fauzi Manzi menuturkan, ia menjadi saksi bahwa Umar Patek telah kembali ke pangkuan NKRI.
Program selanjutnya, menurut Ali, adalah bersama-sama dengan YLP menyuarakan perdamaian dan menentang ekstrimisme dan terorisme di Indonesia.
“Beliau sudah menjadi bagian dari duta damai, program selanjutnya adalah bersama Yayasan Lingkar Perdamaian menyuarakan perdamaian dan menentang ekstrimisme dan terorisme di Indonesia. Beliau juga adalah orang pertama mengutuk peristiwa di Bandung beberapa hari lalu,” ungkap Ali Fauzi.