PENTINGNYA LITERASI KEUANGAN BAGI UMKM DAN IBU RUMAH TANGGA

GOWA, FILALIN.COM, — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya memperkuat literasi dan inklusi keuangan bagi pelaku UMKM dan Ibu Rumah Tangga khususnya di daerah yang penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi hadir dalam kegiatan Edukasi Keuangan bagi Pelaku UMKM dan Ibu Rumah Tangga di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin.

Dalam sambutannya, Friderica menyampaikan bahwa Pelaku UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam menopang pertumbuhan perekonomian Indonesia. Mempertimbangkan perannya yang begitu penting, segmen UMKM dan perempuan perlu dibekali dengan keterampilan literasi keuangan dalam menghadapi tantangan keuangan yang semakin kompleks.

“Kalau kita lihat ekonomi di Indonesia ini sebagian besar adalah UMKM. UMKM ini bisa menyerap banyak pekerja di Indonesia. Jadi, UMKM luar biasa penting buat Indonesia, kontribusinya untuk PDB Indonesia sekitar 61 persen (data Kemenkop) dan juga kontribusi terhadap ekspor,” kata Friderica.

Lebih lanjut Friderica menyampaikan, bahwa perempuan dan UMKM merupakan salah satu sasaran prioritas literasi keuangan yang dilakukan OJK melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dengan sejumlah program untuk mendukung kemudahan akses keuangan.

“UMKM adalah pilar perekonomian Indonesia, perempuan berperan penting dalam kesuksesan keluarga dan semuanya bermula dari literasi keuangan sebagai fondasi keluarga sejahtera,” kata Friderica.

Dalam acara yang diiikuti lebih dari 500 peserta yang merupakan pelaku UMKM dan Ibu Rumah Tangga di Kabupaten Gowa tersebut, Friderica juga mengingatkan kembali pentingnya kewaspadaan terhadap berbagai penawaran pinjaman online ilegal dan modus penipuan berkedok investasi.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan Ichsan Mustari.

Sulawesi Selatan khususnya Kabupaten Gowa dipilih sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan karena berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2022, tingkat literasi keuangan masyarakat Sulawesi Selatan masih di bawah rata-rata tingkat literasi keuangan nasional yaitu 36,88 persen (Nasional: 49,68 persen).

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara menyampaikan apresiasinya kepada OJK atas penyelenggaraan kegiatan edukasi keuangan bagi masyarakat di Kabupaten Gowa yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait produk dan layanan jasa

1

keuangan, perencanaan keuangan, dan kewaspadaan terhadap tawaran investasi serta pinjol ilegal.

“Literasi keuangan di Sulawesi Selatan masih sangat rendah di bawah rata-rata nasional, sementara inklusi atau pengguna industri atau jasa keuangan itu sudah sangat besar lebih tinggi dari rata-rata nasional. Sehingga ini yang punya potensi untuk bisa dimanfaatkan oleh pelaku-pelaku yang memang modusnya ingin menipu atau lain-lain,” kata Amir.

Amir juga menyampaikan perlunya kegiatan edukasi seperti hari ini untuk terus dilakukan dan khususnya bagi UMKM agar memperoleh informasi mengenai produk dan layanan jasa keuangan yang tepat agar tidak terjebak kepada penawaran pinjaman online ilegal.

Materi yang disampaikan pada kegiatan tersebut antara lain pengenalan OJK, waspada penipuan investasi dan pinjaman online ilegal, pengenalan produk dan layanan jasa keuangan meliputi Kredit Usaha Rakyat, kredit mikro, dan tabungan emas, serta perencanaan keuangan.

Rangkaian kegiatan edukasi tersebut dilaksanakan pada tanggal 11 s.d. 13 September 2023 meliputi kegiatan Edukasi Keuangan bagi Pelaku UMKM dan Ibu Rumah Tangga, Talkshow Radio serta Training of Trainers (ToT) bagi Guru SD/MI se-Kabupaten Gowa yang akan menghadirkan narasumber Kepala OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku, dan Papua Darwisman, Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK Horas V. M. Tarihoran dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa Taufiq Mursad. (*/rls)