MAKASSAR,FILALIN.COM, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Pusat, Fanhsrullah Asa, melakukan kunjungan ke PT Kawasan Industri Makassar (KIMA) pada Sabtu (3/8/2029).
Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan terjadinya persaingan usaha yang sehat dan mencegah praktik monopoli.
Dalam keterangannya, Fanhsrullah menyatakan bahwa KPPU telah melakukan studi di berbagai kampus di Jawa, dengan fokus pada sektor migas yang dinilai memiliki tingkat persaingan paling rendah.
“Kami ke Makassar ini untuk melihat sampling. Salah satunya yang dimiliki pemerintah lewat BUMN, sebenarnya ada potensi energi alternatif melalui pipa gas, CNG, dan LNG (Liquefied Natural Gas),” ujarnya.
Fanhsrullah menambahkan bahwa 75 persen kebutuhan energi nasional masih dipenuhi melalui impor. Ia menekankan pentingnya mengganti impor dengan LNG untuk mengurangi devisa yang hilang.
“Kenapa LNG yang tadinya jalan, kenapa stop? Data awal menunjukkan ada indikasi izin niaga LNG hanya diberikan kepada PT GN (anak perusahaan Pertagas),” jelasnya.
Ketua KPPU juga mengungkapkan adanya indikasi hambatan distribusi LNG dari Bontang ke Makassar, yang harus melalui Surabaya terlebih dahulu dan memakan waktu hingga satu minggu.
“Kalau ada persaingan sehat, banyak perusahaan, bisa menekan harga,” tambahnya.
Fanhsrullah menyatakan bahwa KPPU akan melakukan pengecekan di kawasan industri lainnya.
“Kalau ada izin untuk perusahaan tertentu, maka kita akan rekomendasikan untuk kita usut. Semua perusahaan berhak membangun negeri ini, baik swasta maupun negeri,” tegasnya.
Direktur Utama PT Kawasan Industri Makassar (KIMA), Alif Abadi, menyatakan perusahaannya sedang melakukan koordinasi dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terkait potensi penggunaan Liquefied Natural Gas (LNG) di kawasan industri tersebut.
“Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan BPH Migas terkait potensi LNG di KIMA,” ungkap Alif Abadi dalam pernyataannya.
Lebih lanjut, Alif menekankan keterbukaan PT KIMA terhadap energi alternatif yang dapat meningkatkan efisiensi operasional di Makassar. “Kami sangat terbuka apabila tersedia energi alternatif di Makassar sehingga ada efisiensi,” tambahnya.
Langkah ini menunjukkan komitmen PT KIMA dalam mengeksplorasi opsi-opsi energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan untuk mendukung kegiatan industri di kawasan tersebut.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya KPPU untuk memastikan persaingan usaha yang sehat di berbagai sektor, termasuk energi, demi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. (*)