MAKASSAR,FILALIN.COM, — Memasuki era digital Artificial intelligence (AI) atau yang sering dikenal dengan kecerdasan buatan menjadi tekhnologi yang paling berkembang dan memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Karena AI menjadi bagian yang dibutuhkan ummat manusia dalam kehidupan mereka berbagai bidang, seperti kesehatan, keuangan, transportasi, dan manufaktur. Termasuk dibidang telekomunikasi dan informasi. Dengan keberadaan AI, telekomunikasi tidak hanya sebatas bertelpon (suara) atau video call (gambar) tapi kini sudah melewati ekpetasi manusia.
Salahsatu provider yang memiliki komitmen untuk perusahaan telekomunikasi berbasis teknologi AI dan menjadikan AI sebagai pusat pengembangan tekhnologi dan layanan adalah Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mencatatkan tonggak sejarah baru dalam perjalanan transformasi digitalnya melalui peresmian Digital Intelligence Operations Center (DIOC). Fasilitas termutakhir ini menandai kemajuan signifikan bagi komitmen Indosat menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam memberikan pelayanan terbaik bagi lebih dari seratus juta pelanggan di seluruh Indonesia.
Menanggapi terobosaan pihak IOH tersebut, Pengamat Ekonomi dari Universitas Hasanuddin Makasar Prof. Marsuki DEA mengatakan bahwa sebuah keputusan dan terobosan bisnis yang sangat tepat. Apalagi IOS sebagai perusahaan telekomunikasi harus terdepan dalam menerapkan tekhnologi terkini dan terupdatep.
“Ini suatu teroboson yang sangat tepat apalagi saat perkembangan teknologi dan komunikasi begitu cepat, saya rasa pihak indosat sudah memiliki pertimbangan yang matang serta persiapan yang cukup untuk mengambil langkah ini,” ujarnya Selasa (24/9/2024) via telpon.
Guru besar Unhas ini melihat bahwa langkah-langkah bisnis yang diambil oleh pihak IOH yang menitikberatkan pada tekhnologi AI karena saat ini semua sektor akan menuju pada pemanfaatan teknologi AI.
“Dengan pemanfaatan tekhnologi AI, tidak hanya efisien dalam waktu tapi juga dalam hal biaya operasional perusahaan, saya rasa kedepannya mau tidak mau akan menuju era AI,dan pihak IOH sudah selangkah lebih maju dalam hal ini, ” tegasnya.
Sebelumnya DIOC diresmikan oleh Vikram Sinha, President Director and CEO, Indosat Ooredoo Hutchison, beserta jajaran manajemen dan komisaris Indosat Ooredoo Hutchison, serta Simon Lin, President Huawei Asia-Pacific Region dan jajarannya. Peresmian ini juga sekaligus menegaskan kerja sama strategis antara kedua belah pihak. DIOC didirikan sebagai pusat operasi jaringan Indosat untuk menyediakan real-time
Vikram Sinha, President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison mengatakan, “Digital Intelligence Operations Center menandai babak baru dalam mewujudkan ambisi kami untuk menjadi perushaan telekomunikasi berbasis AI. Melalui DIOC, Indosat tidak hanya meningkatkan kinerja jaringan, tetapi juga merevolusi pelayanan pelanggan. Integrasi teknologi canggih dan pengembangan talenta, menjadi kombinasi dalam menetapkan standar baru dalam kinerja jaringan dan kepuasan pelanggan. Kolaborasi ini menjadi kunci untuk mewujudkan misi kami dalam menghubungkan dan memberdayakan setiap masyarakat Indonesia melalui konektivitas digital.”
Keunggulan fungsi DIOC dalam memberikan Real-time Network Insights, memungkinkan Indosat beralih dari penyelesaian masalah reaktif ke manajemen layanan proaktif dengan data waktu nyata untuk mengoptimalkan kinerja jaringan. DIOC juga menyediakan End-to-End Service Management, termasuk kinerja, pengalaman aplikasi, dan kualitas layanan, yang mempercepat penyelesaian masalah pelanggan. Kemampuan DIOC untuk mengintegrasikan analisis data dan teknologi mutakhir mendorong Data-Driven Innovation yang berkelanjutan, memungkinkan Indosat mengembangkan produk dan layanan baru yang berfokus pada pelanggan, serta memimpin dalam kemajuan layanan digital. (*)