MAKASSAR,FILALIN.COM,– Layanan eSIM dari IM3 telah menarik perhatian pengguna dengan berbagai kemudahan yang ditawarkannya. Sejak peluncurannya, banyak pelanggan yang mengapresiasi fleksibilitas eSIM karena tidak memerlukan kartu fisik. Salah satu keunggulan utama adalah kemudahan aktivasi melalui aplikasi seperti DANA, yang memungkinkan pengguna mendapatkan nomor baru dalam hitungan menit. “Saya suka karena tidak perlu repot beli kartu fisik, cukup scan QR langsung aktif,” ujar Rian (28), seorang pengguna dari Makassar. Selain itu, fitur dual SIM memungkinkan pelanggan menggunakan dua nomor dalam satu perangkat, sehingga lebih praktis bagi mereka yang ingin memisahkan keperluan pribadi dan pekerjaan.
Meski menawarkan kemudahan, tidak semua pelanggan memiliki pengalaman positif dengan eSIM IM3. Beberapa pengguna mengeluhkan kendala dalam proses migrasi dari SIM fisik ke eSIM, terutama terkait prosedur yang dianggap kurang jelas. “Saya sudah bolak-balik ke gerai Indosat karena informasi dari CS berbeda-beda, ini bikin ribet,” keluh Andi (32), pelanggan dari Maros Tantangan lainnya adalah tidak semua perangkat mendukung eSIM, sehingga beberapa pelanggan merasa kurang siap untuk beralih. Hal ini menjadi hambatan bagi sebagian pengguna yang ingin menikmati kepraktisan layanan tanpa harus mengganti ponsel mereka.
IM3 sendiri terus berupaya meningkatkan layanan eSIM agar lebih mudah diakses oleh pelanggan. Salah satu inovasi terbaru adalah memungkinkan pembelian dan aktivasi eSIM langsung melalui situs resmi IM3. “Kami ingin memastikan pelanggan bisa mendapatkan eSIM dengan proses yang simpel dan cepat,” ujar Rina Novita, perwakilan dari IM3. Dengan langkah ini, pelanggan tidak perlu lagi datang ke gerai fisik, sehingga layanan menjadi lebih efisien. Namun, beberapa pelanggan masih mengharapkan peningkatan dalam layanan pelanggan agar informasi mengenai eSIM lebih mudah dipahami.
Selain aspek teknis, faktor keamanan juga menjadi perhatian bagi pengguna eSIM. Sebagian pelanggan merasa khawatir tentang risiko penyalahgunaan data atau kesulitan dalam memulihkan nomor jika perangkat hilang. “Kalau HP hilang, apakah nanti lebih susah mengamankan nomor kita dibanding SIM fisik?” tanya Dedi (35), pengguna asal Gowa,IM3 sendiri telah menegaskan bahwa sistem keamanan eSIM dilengkapi dengan enkripsi untuk melindungi data pelanggan. Meski demikian, edukasi lebih lanjut mengenai cara mengamankan eSIM masih diperlukan agar pelanggan merasa lebih yakin.
Secara keseluruhan, layanan eSIM IM3 mendapatkan beragam tanggapan dari pengguna. Bagi mereka yang memiliki perangkat kompatibel dan ingin kepraktisan, eSIM menawarkan solusi yang efisien dan inovatif. Namun, kendala dalam migrasi, kurangnya informasi yang konsisten, serta kekhawatiran tentang keamanan masih menjadi tantangan. “Secara konsep bagus, tapi pelaksanaannya perlu lebih matang supaya lebih nyaman bagi pengguna,” ujar Rina (29), pelanggan dengan perbaikan berkelanjutan, diharapkan layanan eSIM IM3 dapat memberikan pengalaman yang lebih baik bagi semua pengguna di masa mendatang.(*)