Perempuan dan Pasar Modal Syariah: OJK Dorong Inklusi Keuangan Lewat HERSHARE 2025

0-0x0-0-0#

MAKASSAR,FILALIN.COM, –Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong inklusi keuangan syariah, khususnya bagi perempuan. Dalam kegiatan HERSHARE 2025 yang digelar di Gowa, Kepala OJK Sulawesi Selatan dan Barat, Moeh Mochlasin, menegaskan pentingnya peran perempuan sebagai penggerak ekonomi melalui pasar modal syariah.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari ikhtiar kolektif kita untuk menciptakan ekosistem pasar modal yang inklusif dan berkelanjutan. Perempuan bukan hanya objek konsumen, tapi aktor utama dalam membangun sistem ekonomi yang adil dan mandiri,” ujar Moeh Mochlasin dalam sambutannya di acara seremoni pembukaan HERSHARE 2025.

Mengangkat tema Pasar Modal Syariah, HERSHARE 2025 digagas oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan KSEI dan KPEI, sebagai sarana edukasi dan literasi pasar modal, terutama kepada perempuan di wilayah Sulawesi Selatan.

Moeh Mochlasin juga menyoroti pertumbuhan investor pasar modal yang signifikan di kawasan Sulampua (Sulawesi, Maluku, Papua), dengan jumlah Single Investor Identification (SID) mencapai 1.009.595 per Februari 2025—mengalami pertumbuhan 26,21% secara tahunan (yoy).

“Peningkatan ini tak lepas dari masifnya edukasi yang dilakukan bersama OJK, BEI, perguruan tinggi, serta Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD),” tambahnya.

Dalam suasana peringatan Hari Kartini, Moeh Mochlasin juga menyampaikan apresiasi kepada para Kartini masa kini yang menjadi ujung tombak dalam mendidik dan membentuk generasi literat secara finansial.

Menurutnya, produk pasar modal syariah seperti saham syariah, sukuk, reksa dana syariah, dan ETF syariah, bukan hanya sesuai dengan prinsip etika, tapi juga kompetitif secara finansial.

“OJK akan terus memastikan akses keuangan yang adil dan setara, termasuk bagi perempuan di daerah tertinggal. Literasi keuangan harus menjangkau semua kalangan,” tutupnya.

HERSHARE 2025 turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, seperti Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Sulsel dr. H. Ichsan Mustari, MHA, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, Kepala Divisi Pasar Modal Syariah Irwan Abdaloh, dan para pelaku industri pasar modal lainnya.(*)