JAKARTA,FILALIN.COM, — Program pemberdayaan perempuan berbasis teknologi, SheHacks, kembali membuktikan diri bukan sekadar jargon. Dampak nyata terlihat dari pertumbuhan usaha peserta, penciptaan lapangan kerja, hingga pengakuan di kancah internasional.
Data terbaru menunjukkan 25% peserta SheHacks berhasil menembus lima pasar regional baru, sementara 80% startup yang ikut serta telah membuka rekrutmen tenaga kerja. Lebih jauh, diproyeksikan 64% UMKM perempuan akan bertransformasi ke digital pada 2027, berkat dorongan program ini.
Sejumlah alumni SheHacks mencatat prestasi gemilang, di antaranya:
Algobash (SheHacks 2023), yang sukses meraih pendanaan pre-seed dan menjalin kerja sama dengan IBM serta PT Toyota-Astra Motor.
DonASI (ASI Camp), yang mampu meningkatkan literasi menyusui dari 55% menjadi 89% di 50 kota di Indonesia.
Mendunia hingga Sydney
Puncak pencapaian internasional SheHacks terjadi pada November 2024, ketika lima startup terbaik menjalani International Validation Trip ke Sydney, Australia. Agenda mereka meliputi Demo Day di Indonesian Trade Promotion Centre, pertemuan dengan investor besar seperti Blacknova.vc, dan sesi mentorship eksklusif bersama pelaku industri Australia, termasuk Keren Natalia dari SmartQMS.
Tiga startup yang ikut serta antara lain:
1. WaterHub (Lyonda Huwaidi) — Sistem filtrasi air murah.
2. Mebiso (Hesti Rosa) — Platform AI untuk pendaftaran merek dagang.
3. Dietela (Tri Mutiara Ramdani) — Aplikasi nutrisi khusus perempuan.
Pesan dari Puncak Kepemimpinan
CEO Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), Vikram Sinha, menegaskan SheHacks bukan sekadar program tahunan.
“Perempuan adalah pelaku utama UMKM. Kolaborasi inklusif lewat teknologi adalah kunci pertumbuhan ekonomi digital. SheHacks bukan sekadar program, tapi gerakan akar rumput,” ujarnya.
Dengan rekam jejak dan hasil nyata di lapangan, SheHacks semakin mempertegas posisi perempuan Indonesia sebagai ujung tombak transformasi ekonomi digital, baik di tingkat lokal maupun global. (*)