Anak Muda dan Kota Cerdas: IOH Dorong Kreativitas Digital Generasi Makassar

Makassar, Filalin.com — Sore itu,Rabu (12/11)  di sebuah co-working space di Jalan Perintis Kemerdekaan, sekelompok anak muda duduk melingkar di depan laptop dan kamera kecil. Mereka bukan sekadar nongkrong, tapi sedang mengerjakan ide konten untuk kanal YouTube komunitas mereka. Dari tutorial kreatif, podcast ringan, hingga vlog tentang kota, semuanya lahir dari ruang-ruang digital yang kini tumbuh subur di Makassar.

Di balik layar kreativitas itu, ada satu hal yang menjadi nadi utama — koneksi internet yang cepat dan stabil. “Kalau jaringan ngadat, ide kami bisa ikut mandek,” kata Rahmat, salah satu penggerak Makassar Digital Space, sambil tertawa kecil. “Makanya kami senang jaringan IOH makin kuat. Upload video nggak sampai satu menit, streaming lancar, bahkan meeting online juga nggak putus.”

Kota yang Berlari Menuju Era Cerdas

Makassar memang tengah bertransformasi menjadi kota cerdas yang berbasis teknologi. Di banyak sudut kota, mulai dari pusat kuliner Pantai Losari hingga kampus-kampus di Tamalanrea, geliat digital terasa hidup.

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyebut, dukungan infrastruktur digital seperti jaringan IOH menjadi bagian penting dari upaya membangun kota adaptif.

“Anak muda Makassar adalah energi perubahan. Kita ingin memberi mereka ruang dan jaringan yang memungkinkan mereka berkembang, berinovasi, dan membawa ide-ide baru untuk kota ini,” ujar Munafri.

Koneksi yang Bukan Sekadar Sinyal

EVP Head of Circle Kalisumapa Indosat Ooredoo Hutchison, Swandy Tjia, menyebut bahwa IOH ingin lebih dari sekadar penyedia layanan komunikasi.

“Kami hadir bukan hanya untuk memperkuat sinyal, tetapi juga memperkuat semangat kolaborasi digital di daerah. Anak muda Makassar punya potensi besar untuk menjadi pusat kreativitas digital Indonesia Timur,” katanya.

IOH melalui brand IM3 menghadirkan layanan dan jaringan yang mendukung kegiatan digital kreatif, sekaligus program literasi dan pelatihan bagi komunitas lokal.

Kreativitas Tanpa Batas

Kini, semakin banyak anak muda Makassar yang memanfaatkan konektivitas untuk berkarya. Ada yang membuat konten edukasi, mengembangkan startup, hingga membantu UMKM memasarkan produk secara online. Semua bergerak di bawah satu semangat: mengubah jaringan menjadi peluang.

“Kreativitas itu butuh ruang. IOH memberi kami ruang itu,” ujar Rahmat, matanya berbinar. “Kami ingin buktikan, dari Makassar pun bisa lahir karya yang mendunia.”

Dengan kecepatan internet yang terus meningkat dan kolaborasi antara pemerintah kota dan pihak swasta seperti IOH, Makassar perlahan menjelma menjadi kota cerdas yang bertumpu pada ide dan semangat generasi muda.

Di kota ini, sinyal bukan sekadar koneksi digital. Ia adalah jembatan yang menyambung mimpi, karya, dan masa depan. (*)