MAKASSAR,-FILALIN.COM, –Aktivitas komunitas musik dan seni jalanan di kota ini menunjukkan perkembangan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Sejumlah band independen, musisi akustik, hingga seniman mural yang beraksi di ruang publik kini lebih rutin menggelar pertunjukan kecil, sesi kolaborasi, dan publikasi karya secara digital. Peningkatan ini turut ditopang oleh jaringan IM3 dari Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) yang semakin stabil di kawasan perkotaan.
Dalam setiap penampilan, dokumentasi dan publikasi digital menjadi bagian penting yang menentukan jangkauan karya mereka. Mulai dari unggahan video latihan, cuplikan panggung, hingga live session kini dapat dilakukan secara real-time tanpa kendala jaringan.
Musisi Lokal Manfaatkan Internet untuk Menjangkau Pendengar Lebih Luas
Salah satu band lokal yang aktif tampil di ruang publik, Ruang Sisi, mengaku publikasi karya kini lebih mudah berkat koneksi internet yang lebih stabil.
“Setelah manggung, kami langsung upload video penampilan ke Instagram dan TikTok. Kualitasnya bagus, tidak ada putus-putus,” kata Alif, gitaris Ruang Sisi.
Ia menambahkan, kecepatan upload berperan penting dalam menjaga interaksi dengan pendengar, terutama ketika merilis potongan lagu baru.
Bagi musisi independen yang memanfaatkan platform digital sebagai portofolio, kestabilan jaringan menjadi faktor yang menentukan ritme produksi.
“Musisi lokal sekarang bersaing secara online. Kalau upload lama atau gagal, momentum hilang. Dengan IM3, prosesnya lebih lancar,” ujar Dimas, produser musik rumahan yang rutin merilis karya melalui platform streaming.
Seni Jalanan Lebih Sering Terdokumentasi dan Mendapat Perhatian Publik
Selain musik, komunitas seni jalanan juga merasakan manfaat konektivitas digital yang kuat. Muralis dan ilustrator yang bekerja di ruang publik kerap melakukan siaran langsung saat membuat karya, serta mengunggah foto tahapan pembuatan mural ke sejumlah kanal digital komunitas.
“Dulu siaran langsung sering terputus. Sekarang lebih stabil, jadi proses kreatif bisa ditonton langsung oleh pengikut kami,” jelas Randi, salah satu muralis aktif di kawasan pusat kota.
Menurutnya, dokumentasi real-time membuat karya seni jalanan tidak hanya dinikmati oleh warga yang lewat, tetapi juga oleh audiens yang lebih luas di dunia digital.
Kolaborasi Antarkomunitas Makin Intensif
Dengan distribusi karya yang lebih cepat, kolaborasi antara musisi, videografer, dan seniman visual menjadi semakin rutin. Proyek live session, mural interaktif, hingga pertunjukan musik jalanan yang direkam dan ditayangkan secara digital kini lebih mudah diproduksi.
“Kami sering berkolaborasi dengan videografer lokal. Setelah rekaman selesai, file besar bisa langsung dikirim dan diunggah tanpa hambatan,” kata Alif.
Kolaborasi ini mendorong lahirnya ruang kreatif baru yang memadukan seni visual, musik, dan dokumentasi digital menjadi satu kesatuan.
Ekosistem Kreatif Lokal Makin Tumbuh
Peningkatan aktivitas komunitas musik dan seni jalanan ini menunjukkan ekosistem kreatif lokal yang terus bergerak. Akses internet yang stabil melalui IM3 memberi ruang bagi karya-karya independen untuk tampil lebih luas, serta memperkuat peran ruang publik sebagai panggung terbuka bagi generasi muda.
Dengan semakin mudahnya publikasi digital, komunitas musik dan seniman jalanan di kota ini diperkirakan akan terus berkembang dan menjadi salah satu pendorong utama dinamika kreatif perkotaan. (*)












