MAKASSAR,FILALIN.COM, — Anging Mammiri Business Fair (AMBF) 2023 yang digelar selama dua hari (8-8/11/202) menghasilkan 8 UMKM sudah siap tembus pasar global, selain itu Bank Indonesia (BI) Sulsel mencatat ada 11 UMKM berhasil menarik atensi dan kesepakatan buyer untuk menjalin kerjasama,yang nilai totalnya mencapai Rp 28.741 Milliar.
Deputi Direktur BI Sulsel M Firdauz Muttaqin mengatakan pihaknya akan terus mendorong agar komoditas andalan dan produk UMKM bisa memenuhi standar Ekspor.
Komoditas yang dilirik pasar luar negeri ini mulai dari briket, kopi, sambel, keripik pisang, garmen, rumput laut, teh nipah, dan rempah dengan negara tujuan Turki, Singapura, Australia, Iran, Mesir, Malaysia dan India.
“Beberapa produk ini memang telah sesuai dengan standar mereka. Bahkan beberapa negara tujuan ini memang setiap tahunnya pada pelaksanaan AMBF selalu ada transaksi, salah satunya dari Malaysia,” katanya di sela-sela Penutupan AMBF 2023, di Sandeq Ballroom, Claro Hotel Makassar, Kamis, (09/11/2023).
Kedepannya, hal yang harus ditingkatkan adalah kualitas dan kuantitas dari komoditas atau produk yang dihasilkan para pelaku UMKM lokal. Termasuk inovasinya agar menghasilkan produk yang bisa lebih bervariasi.
Sementara, Staf Ahli Gubernur Sulsel, Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan Since Erna Lamba mengungkapkan, dukungan pemerintah provinsi dalam mendorong bagaimana komoditas UMKM bisa ekspor secara massif yaitu melalui kebijakan penerbangan langsung. Program ini telah digagas Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin dan diresmikan belum lama ini.
“Jadi kita sudah ada cargo untuk penerbangan langsung ke Hongkong. Ini tentunya akan menjadi langkah awal bagaimana kita mendorong aktivitas ekspor agar lebih besar lagi kedepannya,” terangnya.
Sementara, dari segi kebijakan perizinan tentunya pihak pemerintah akan senantiasa memberikan dukungan agar bagaimana kegiatan UMKM bisa naik kelas.
Pelaksanaan AMBF yang telah menjadi agenda tahunan BI Sulsel ini sebagai wadah untuk bisa mengetahui pasar-pasar yang potensial untuk produk-produk UMKM lokal dapat menembus pasar global. Sehingga, yang menjadi upaya BI bersama pemerintah daerah adalah dengan menyiapkan kualitas produk yang harus sesuai dengan permintaan pasar ekspor. (*)