Filalin, Kalimantan – Latto-latto masih menjadi primadona di kalangan anak-anak. Hingga viral di sosial media saat ini.
Sekilas, permainan Latto-latto memang cukup mengasyikkan. Tapi jangan salah. Itu bukan berarti permainan ini tidak berbahaya
Di Kalimantan Barat, permainan ini sudah memakan korban. Bocah berinisial AN terpaksa harus menjalani operasi setelah mengalami kecelakaan saat bermain Latto-latto.
Usai dioperasi saat ini kondisi AN telah dinyatakan berangsur-angsur membaik. Meski demikian, penglihatan mata sebelah kanannya masih terganggu akibat insiden tersebut.
Baca Juga : Miris! Belum Setahun Menikah Venna Melinda Mengalami KDRT
Tak hanya itu, beberapa waktu lalu beredar video seorang bocah laki-laki bermain latto-latto disalah satu RS. Penampakan tersebut membuat para pengunjung Rumah Sakit tak nyaman. Bunyi yang dikeluarkan dari permainan ini sudah dianggap menganggu.
Permainan ini tak bisa dihindari akan bahaya yang menimpa. Sebab, sudah pasti ketika Latto-latto dimainkan dengan waktu yang lama, akan menyebabkan lebam pada ruas jari.
Dilansir dari Detikhealt, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi menyebut kejadian ini termasuk kasus trauma. Karenanya, tidak wajib melaporkan ke Kemenkes RI.
”Ini kasus trauma, jadi bukan kejadian keracunan dan penyakit ya,” jelas dr Nadia kepada detikcom melalui pesan singkat, Senin (9/1/2022).
Meski begitu, dr Nadia mengimbau agar orangtua mengawasi anak-anak saat bermain lato-lato sehingga tidak muncul kejadian serupa.
Baca Juga : Terkuat Fakta Dibalik Penculikan Bocah Umur 11 Tahun
Kejadian serupa juga dialami oleh negara Amerika. Sehingga, FDA AS sempat melarang permainan ini di 1966 silam. Keputusan FDA didukung sejumlah komunitas dan organisasi untuk mencegah kebutaan (Society for the Prevention of Blindness) akibat lato-lato.
Namun latto- latto hadir tak hanya di kalangan anak-anak. Akan tetapi para orang tua yang berseri-seri akibat bernostalgia. Memperlihatkan mereka yang tak mau kalah dengan anak dan cucunya.
Kini dihimbau untuk lebih waspada. Permainan bisa saja menyenakan, tapi harus lebih menjaga keamanan terutama bagi anak-anak.
Kesadaran orang tua untuk mengingatkan sang anak sangat penting. Pasalnya, agar tidak merugikan diri sendiri dan tak ada korban selanjutnya. Akibat dari permainan tersebut.