Breaking News
*Wujudkan Peluang Tanpa Batas, Indosat Ooredoo Hutchison Dukung Kebangkitan UMKM Manongkoki Melalui Desa Digital IM3* Makassar, 30 September 2023 – Perekonomian Kabupaten Takalar saat ini terus dipacu di berbagai sektor. Selain industri perikanan, Kabupaten Takalar juga memiliki salah satu kawasan penghasil kerajinan mebel di Manongkoki yang telah ada sejak tahun 1970an dan telah menjadi mata pencaharian warga secara turun temurun. Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand IM3 kembali melanjutkan program “Desa Digital IM3” untuk memberdayakan masyarakat setempat, terutama usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Manongkoki sesuai dengan misi Empowering Indonesia yang diembannya. SVP – Head of Region Kalimantan & Sumapa Indosat Ooredoo Hutchison, Prio Sasongko, menjelaskan, “Akses terhadap teknologi digital saat ini menjadi hal penting yang perlu dirambah oleh UMKM untuk mengoptimalkan potensi ekonominya. Untuk itu, IM3 hadir memberdayakan sejumlah UMKM di Manongkoki dengan program pelatihan ‘Desa Digital IM3’. Kami berharap pelatihan tersebut dapat meningkatkan kapasitas pegiat UMKM lokal dalam mewujudkan peluang tanpa batas.” Potensi kerajinan mebel Manongkoki menjadi salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Takalar. Sebagai lanjutan dari program Desa Digital, IM3 memberikan beragam pelatihan seperti pemanfaatan media sosial, digital marketing, Indosat IDE Academy, jurnalistik dasar, fotografi dan videografi. Program Desa Digital IM3 diharapkan bisa mendorong UMKM di Manongkoki untuk memanfaatkan teknologi digital secara maksimal agar industri mebel di sana bisa semakin maju dan mampu bersaing dengan kualitas yang lebih baik. “Salah satu tujuan Indosat adalah untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia, termasuk di wilayah pedesaan. Kami meyakini pemanfaatan teknologi digital akan sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya UMKM. Dengan dukungan teknologi digital, komoditas yang mereka hasilkan akan dapat menjangkau pasar yang lebih luas serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” tutup Pri Tingkatkan Kompetensi Tenaga Surveyor, Bumi Karsa Laksanakan Pelatihan Real Time Kinematic Polri Gandeng Ustaz Das’ad Latif untuk Mendorong Pemilu Damai Fakultas Farmasi UIT Adakan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi MABA secara Luring dan Daring Pasar Seni Rupa ArtMakassar Resmi Dibuka, Disparekraf Ingin Digelar Tahun Depan

Rugi 300 jt, 2 Warga Bone Melaporkan Dugaan Penipuan Penerimaan Pegawai TNI

Rugi 300 jt, 2 Warga Bone Melaporkan Dugaan Penipuan Penerimaan Pegawai TNI

FILALIN, BONE – Kasus penipuan calo penerimaan pegawai TNI kembali menimpa warga Bone.  Rustan Timbang warga Desa Mappesangka Kecamatan Ponre Kabupaten Bone Sulawesi Selatan terpaksa melaporkan sepasang suami istri di Mapolres Bone. Merasa dirinya ditipu setelah membayar sejumlah uang untuk di luluskan menjadi anggota TNI.

Dari Informasi yang di himpun tim Filalin, Andi Lilis Suriani beserta suaminya yang merupakan warga Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan dilaporkan ke polisi. pelaporan terkait dugaan penipuan/penggelapan dengan perjanjian meloloskan secaba anggota TNI.

Selain Rustan Timbang hal ini pun juga dialami oleh Asis Nombeng. Dirinya pun merasa ditipu lantaran uang yang telah dijanjikan oleh Andi Lilis untuk dikembalikan. Setelah sebelumnya sepakat bahwa jika anak tidak terpilih menjadi anggota TNI, maka uang yang telah diserahkan akan dikembalikan utuh.

Baca Juga : Terjadi Lagi, Alquran Dibakar di Depan Masjid Kopenhagen Denmark

Asis Nombeng mengungkapkan jika pelaku Andi Lilis ini berjanji akan mengurus anaknya hingga lolos menjadi anggota TNI. dengan dengan catatan korban harus menyetor dana sebesar Rp. 250 juta, jika tidak lulus uang itu akan dikembalikan.

“Waktu itu saya mempercayainya dengan memberikan uang panjar senilai Rp.150 juta,” ungkapnya saat ditemui di salah satu cafe di kota Watampone, Jumat 27/1/2023.

Ia melanjutkan, saat ditawari oleh pelaku, dirinya diyakinkan jika anaknya bisa diluluskan dalam seleksi anggota TNI.

“Jadi saya sampaikan ke dia Andi Lilis nanti sisanya yang Rp. 100 juta saya berikan ketika anak saya sudah dinyatakan lulus,” kata Asis Nombeng.

Asis menambahkan, setelah mengetahui anaknya tidak lulus dalam mengikuti seleksi dirinya pun menghubungi pelaku. korban meminta uang DP (down Payment) sebesar 150 Juta segera dikembalikan.

“Saya pun menghubungi pelaku, dan pelaku berjanji bisa meloloskan anak saya melalui jalur lain. Namun hingga saat ini, kata Asis, pelaku tidak bisa memenuhi janjinya. Sejumlah dana yang telah dirinya berikan kepada pelaku hingga saat ini belum dikembalikan,” tambahnya.

Baca Juga : Waspada Penipuan! Klik Undangan Pernikahan di WhatsApp, Uang Bisa Raib

Korban yang lain atas nama Rustan Timbang juga mengalami hal yang sama. Ia mengaku mengalami kerugian dengan jumlah yang sama sebagai panjar sebesar Rp150 juta.

Rustan berharap, pihak kepolisian bisa menuntaskan kasus ini sebaik-baiknya.

“Pelaku mengatakan yang meminta uang itu pak Dr. Sapta yang merupakan salah satu panitia di seleksi penerimaan anggota TNI tersebut,” ungkapnya.

Ia menambahkan, oknum dokter tersebut telah di tahan sebelumnya di Mapolsek Tanete Riattang.

“Pelaku ini pernah di tahan, terakhir saya ketemu dia janji mau bayar, tapi dokter itu belum bertemu dengan korban lainnya yakni pak Asis,” tutur Rustan.