MAKASSAR,FILALIN.COM,– Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (KPw BI Sulsel) kembali melaksanakan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023 1 pada hari Rabu, 29 November 2023 di Hotel Claro Makassar. Pada event tersebut, secara /ivedan daring dari Jakarta Gubernur Bank Indonesia menyampaikan pandangan mengenai kondisi perekonomian nasional, tantangan yang dihadapi dan arah kebijakan Bank Indonesia ke depan. Pada kesempatan tersebut Presiden Republik Indonesia juga menyampaikan arah kebijakan pemerintah ke depan.
Berdasarkan penyampaian Gubernur Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprakirakan dapat mencapai kisaran 4,7-5,5% pada 2024 dan akan meningkat 4,8-5,6% pada 2025. Inflasi Indonesia akan tetap terkendali dalam rentang sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025 didukung konsistensi kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Menghadapi ketidakpastian global yang terus meningkat, bauran kebijakan Bank Indonesia akan terus diarahkan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Kemudian dalam penyampaian arahan strategisnya, Presiden Republik Indonesia berpesan pentingnya optimisme yang disertai dengan kewaspadaan untuk ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional.
Selanjutnya, Bank Indonesia Sulsel memaparkan kinerja perekonomian Sulawesi Selatan yang masih terjaga hingga triwulan III 2023 dengan rata-rata sebesar 4,78% (yoy), mengindikasikan ketahanan ekonomi Sulawesi Selatan di tengah ketidakpastian global. Hal tersebut ditopang oleh permintaan domestik dan kinerja investasi yang masih tumbuh positif dan kinerja ekspor yang relatif terjaga. Perbaikan kinerja sektor pertambangan dan sektor manufaktur turut berkontribusi terhadap pencapaian tersebut.
Perkembangan inflasi gabungan 5 kota IHK di Sulawesi Selatan semakin menurun dari 5,83% (yoy) di awal tahun 2023 menjadi 2,89% (yoy) pada Oktober 2023. Keberhasilan tersebut dicapai melalui berbagai program kolaborasi dengan TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota di Sulsel, salah satunya Kick Off “Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) pada awal tahun 2023. Upaya pengendalian inflasi dalam GNPIP Sulsel diwujudkan melalui penyelenggaraan pasar murah, perluasan KAD, kerja sama p/atform digita/farming, optimalisasi jalur distribusi “SIPEPPA” bersama Bulog dan Toko Ritel, dukungan pembiayaan KUR, serta bantuan bibit.
Kegiatan perekonomian juga didukung Oleh penguatan digitalisasi daerah, tercermin dari peningkatan jumlah merchant dan pengguna QRIS (Quick Response /ndonesian Standard) di Sulsel. Kolaborasi Bank Indonesia bersama Pemda dan Perbankan juga diwujudkan melalui peluncuran Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) yang pertama di Kawasan Timur Indonesia.
Perekonomian yang tetap kuat di tahun 2023 juga didukung Oleh kebijakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam arahan strategis Gubernur Sulsel yang disampaikan oleh Asda Ekbang Prov. Sulsel, beberapa hal yang menjadi fokus Pemda ke depan adalah upaya
Agenda rutin yang telah diselenggarakan sejak tahun 1969 tersebut digelar serentak bersama Kantor Pusat Bank Indonesia dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia di berbagai wilayah secara hybrid. Bertempat di Hotel Claro Makassar dan disiarkan secara virtual melalui berbagai kanal media sosial antara Iain youtube dan instagram Story, stakeholders utama KPw BI Sulsel menyaksikan penyampaian ekspor yang baik dan mendukung kebijakan hilirisasi nasional. Peningkatan target produksi padi dan keberlanjutan program Mandiri Benih diharapkan mendukung peran Sulsel sebagai lumbung pangan Nasional.
Dari Sisi pengendalian harga, Bl berkomitmen senantiasa menjalin koordinasi dengan stakeholders untuk memperkuat peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melalui kerangka 4K (ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi efektif). Salah satu program unggulan TPID 2023 yaitu penyusunan digitalisasi neraca pangan kab/kota se-Sulawesi Selatan sebagai ear/y warning system (EWS) ketahanan stok pangan.
Melalui berbagai upaya dan kebijakan tersebut, Bl Sulsel optimis bahwa ekonomi Sulawesi Selatan dapat tetap tumbuh kuat pada kisaran 4,7%-5,5% pada tahun 2024 dengan inflasi gabungan 5 kota IHK di Sulsel yang tetap terjaga pada rentang sasaran inflasi nasional 2,5±1 %.
Komitmen penguatan sinergi bersama menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, penguatan digitalisasi yang inklusif, serta pengendalian inflasi daerah. Sinergi Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota/Kabupaten, dan seluruh instansi terkait harus diperkuat guna memperkuat ketahanan ekonomi Sulawesi Selatan dalam mendukung kebangkitan ekonomi nasional.
Dalam mendukung pengembangan ekonomi inklusif dan ekosistem digital daerah, Bl juga memberikan apresiasi kepada beberapa stakeholders di sulsel. Pada PTBI 2023, KPw Bl Sulsel memberikan apresiasi kepada Pemprov Sulsel sebagai mitra strategis terbaik dalam pengembangan ekonomi dan Kodam XlV/Hasanuddin sebagai mitra strategis pengendalian inflasi terbaik. Selain itu, Bl juga memberikan apresiasi kepada UMKM binaan dan mitra terbaik (PT. Coconut International Indonesia, CV. Luhur Abadi, Dainichi, I-JD. Losari Silk), Unit Usaha Pondok Pesantren terbaik (Pesantren Darul Aman Gombara), KUPVA BB (PT Haji La Tunrung AMC), dan mitra edukasi C inta Bangga Paham Rupiah terbaik (Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan). Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pemberian Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). (*)