MAKASSAR – Forum Kajian Ekonomi Syari’ah Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (FORKEIS UINAM) mengadakan RAPAT KERJA ( RAKER) Kegiatan ini dilaksanakan di Baruga paralega selama tiga hari tepatnya pada 23 sampai 25 Februari 2024.
FORKEIS, Sebagai pelopor ekonomi islam di UIN Alauddin Makassar, membawa misi mendakwahkanj nukai-nilai ekonomi syari’ah di dalam dan luar kampus.
upgrading dan RAKER ini merupakan awal teman2 pengurus untuk mengurus KSEI Forkeis dan akan di bawa ke arah mana FORKEIS ini, semua akan di bahas pada kegiatan ini dan semoga apa yang telah di rencanakan berjalan dengan lancar dan di mudahkan”
Dewan Alumni dalam hal ini diwakili oleh Dr. Supriadi Hamid S.EI, M.EI menyampaikan bahwa para pengurus dan kader harus banyak berinovasi Guna meningkatkan daya saing forkeis di kancah internasional dan ini merupakan tantangan dari dewan alumni KSEI forkeis, selain itu ksei forkeis juga harus banyak berinovasi Karna merupakan organisasi ekonomi syariah, kita harus mendakwahkan nya sesuai apa yang telah tertulis pada mars forkeis
“Maka dari itu manusia yang paling buruk kata rasulullah orang yang hari kemarin lebih buruk dari pada hari kemarin dan orang yang paling rugi ialah mereka yang hari ini dan kemarin tidak ada perubahan, ” ungkapnnya
Selaras dengan sambutan Dewan Alumni, Direktur eksekutif Forkeis Rahmat Hidayat menambahkan bahwa kita merupakan manusia yang dibekali oleh rasa semangat dan juga rasa ikhtiar. Dua kata inilah yang selalu disampaikan agar kita mendapatkan hasil yang bagus.
Harapan kedepannya untuk pengurus untuk saling bahu membahu membawa forkeis menjadi lembaga yang berintegritas dan berlandaskan islam, beliau juga menyampaikan bahwa kepengurusan ini bagaimana kapal yang sedang berlayar untuk menuju suatu tujuan yang telah direncanakan maka dari itu perlu komitmen dan kesolidaritasan dalam menjalankan kepemimpinan kedepannya.
Harapan juga untuk kader Des 14 ialah kedepannya menjadi kader-kader yang berkompeten, mampu memberikan banyak lagi prestasi terhadap forkeis, membawa kembali masa-masa emas dan menjaga erat rasa kekeluargaan yang telah ada sejak lama. (*)