Selamatkan Sampiri, PT Pertamina Patra Niaga IT Bitung Bersama Mike berhasil Memperoleh Local Hero Inspiration Award 2024

MAKASSAR,FILALIN.COM, —  PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Unit Operasi Integrated Terminal Bitung berhasil meraih juara harapan 2 (dua) dalam ajang Local Hero Inspiration Award 2024 yang diselenggarakan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta (24/04).

 

Local Hero Inspiration Award 2024 merupakan ajang penghargaan akan kisah inspiratif dan inisiatif local hero dalam menjawab dan mengatasi permasalahan isu global triple planetary crisis melalui aksi pemberdayaan masyarakat dalam program CSR perusahaan. Penghargaan ini merupakan salah satu rangkaian agenda dari Green Festival and Community Development Festival PPKL 2024. Pada tahun ini setidaknya terdapat 137 perusahaan yang berkompetisi, salah satunya yaitu PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Bitung, bersama Michael Fitzgerald Wangko (Mike) yang berhasil menjadi TOP 5 Lokal Hero yang mendapatkan juara harapan 2 (dua) dengan kisah inspiratif Selamatkan Sampiri.

 

PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Bitung melakukan perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati berbasis pemberdayaan masyarakat dengan program Konservasi Nuri Talaud (eos histrio talautensis) atau dalam istilah lokal disebut Burung Sampiri.

 

“Selamatkan Sampiri!” merupakan kampanye lingkungan yang digaungkan Mike bersama komunitasnya sejak tahun 1995 sampai sekarang. Ia adalah seorang Bapak kelahiran Manado yang telah memupuk kecintaannya terhadap pelestarian lingkungan sejak dini. Kontribusi Mike dalam melestarikan lingkungan dimulai dari aktivitas pengelolaan sampah dan melakukan program penghijauan bersama komunitas MAPALA (Mahasiswa Pecinta Alam) ARECA VESTIARIA. Kecintaannya itu semakin meningkat ketika Mike menjadi Ketua MAPALA, hingga dirinya aktif di dunia riset satwa endemik pada tahun 1995.

 

Dalam dunia riset satwa endemik tersebut menjadi gerbang utama Mike dalam membuat aksi konservasi sebagai tindak lanjut atas hasil riset satwa endemik yang ditemukan yakni burung sampiri. Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN) burung sampiri ini dikategorikan terancam punah. Hal ini diperparah dengan adanya tindakan perdagangan, dengan diperjual belikan dan di barter kepada nelayan Filipina berupa peralatan rumah tangga dan minuman alcohol pada tahun 1995 itu. Mike mengatakan bahwa di tahun 1995 perdagangan sampiri itu sangat parah, keseluruhan badan burung tersebut dimanfaatkan dan belum ada regulasi berupa undang-undang yang melindungi nasib burung sampiri.

 

Sehingga pada tahun 1999, Mike merasa urgensi kampanye perlindungan burung sampiri perlu untuk ditingkatkan. Oleh karena itu, Ia menggandeng pemerintah setempat dan lembaga konservasi nasional untuk turut serta membantu aksinya tersebut. Bersama dengan Komunitas Pecinta Alam Karakelang (KOMPAK) yang didirikannya dalam rangka ekspansi gerakan pecinta alam yang fokus pada perlindungan sampiri dan burung endemik lain serta habitat hutan, Mike melebarkan sayap pergerakannya untuk bekerja sama dengan lembaga-lembaga lain.

 

Pertamina Patra Niaga Unit Operasi Integrated Terminal Bitung menyadari bahwa sampiri merupakan bagian dari keaneragaman hayati Indonesia yang sangat membutuhkan perhatian, serta tindakan nyata secara kolektif dalam pelestarian. Pertamina sangat mendukung penyelamatan dan rehabilitasi burung sampiri, serta pelepasliaran kembali di habitat yang sesuai dengan rentang distribusi asli mereka.

 

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan bahwa burung sampiri ini merupakan hewan endemik yang harus kita jaga kelestariannya. Apalagi burung ini berperan penting dalam menjaga keseimbangan alam, membantu penyerbukan buah buahan secara alami di hutan, dan juga merupakan pengendali alami atau menjadi predator hama sexava pohon kelapa.

 

“Dari penelitian akan bioekologi sampiri, pembibitan pohon pakan (nursery), rescue dan rehabilitasi, hingga pelepasliaran merupakan beberapa kegiatan yang kita lakukan bersama dalam pencegahan dan mengembalikan keanekaragaman hayati burung sampiri ini,” ujar Fahrougi.

 

Program ini menarik karena dapat menjawab atas isu global triple planetary crisis yang sedang kita hadapi saat ini, yaitu perubahan iklim, polusi udara, dan khususnya penurunan keaneragaman hayati.

 

Kampanye penyelamatan burung sampiri ini juga tidak lepas dari peranan dan upaya berbagai multi stakeholder seperti pemerintah setempat, Pusat Penyelamatan Tasikoki, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara, World Parrot Trust (WPT), dan Pusat Informasi Sampiri (PIS).

 

“Semoga dengan raihan penghargaan ini, pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan dapat kami tingkatkan menjadi lebih baik lagi. Kami juga mengajak masyarakat untuk dapat selalu berkontribusi dalam upaya meningkatkan keberagaman dan keanekaragaman hayati yang ada disekitar agar keberlangsungan hidup berkelanjutan dapat berjalan dengan baik dan selalu terjaga untuk masa depan bangsa,” pungkas Fahrougi.

 

Peningkatan akan pelestarian keanekaragaman hayati merupakan inisiatif program pertamina dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan poin 13 penanganan perubahan iklim dan poin 15 menjaga ekosistem daratan. (*)