Mahasiswa KKNT Gel.112 Universitas Hasanuddin Melaksanakan 8 Program Kerja Inovasi Teknologi Tepat Guna untuk Masyarakat di Desa Borongloe, Kabupaten Bantaeng

BANTAENG,FILALIN.COM, — Mahahasiswa KKNT Gelombang 112 Universitas Hasanuddin penempatan di Desa Borongloe, Kabupaten Bantaeng telah melaksanakan 8 program kerja yang bekerjasama dengan Pemerintah Desa, Kelompok Tani, Kelompok Tani Rumput Laut, PKK, Karang Taruna dan berbagai elemen desa lainnya sejak 3 Juli hingga 16 Agustus 2024. Penyelenggaraan seminar program kerja oleh tim KKN Gelombang 112 UNHAS Desa Borongloe atau Tim Reka Baru Borongloe dilaksanakan pada Senin, 15 Juli 2024 dengan menghasilkan 8 program kerja pasti berdasarkan pada tema KKN yaitu Inovasi Teknologi Tepat Guna (ITTG).

Tim Reka Baru Borongloe terdiri atas 8 mahasiswa UNHAS dengan latar belakang program studi yang berbeda, yaitu Yusril Makruf (Ilmu Ekonomi), Aurelya Angeline Simorangkir (Fisika), Sarwinda (Manajemen Sumberdaya Perairan), Zan Azisah Asmal (Ilmu Pemerintahan), Audya Pramudya (Ilmu Hubungan Internasional), Amirah Saniah Auni (Agribisnis), Muhammad Bakri (Teknik Sipil), dan Imran Y.A Abulida (Teknik Informatika).

Latar belakang keilmuan anggota menjadi salah satu pertimbangan atas 8 program kerja yang hadir. Namun, permasalahan masyarakat Desa Borongloe menjadi pertimbangan utama dalam penentuan program kerja oleh Tim KKN Reka Baru Borongloe. Berdasarkan hasil observasi oleh tim KKN maka berbagai permasalahan yang ada di Desa Borongloe sebagai daerah pesisir ialah kenaikan harga pupuk bagi petani, semakin menurunnya harga rumput laut mentah, kesulitan masyarakat dalam pengeringan rumput laut tradisional, maraknya perkawinan dibawah umur, dan permasalahan pada kelengkapan atribut desa baik secara fisik maupun digital.

”Diawal bulan juli lalu, kami observasi ke 10 Dusun yang ada di Desa Borongloe bersama dengan BPD Borongloe. Kami ulik permasalahannya masyarakat dan catat semuanya. Kami juga berunding dengan perangkat desa utamanya Ibu Desa Borongloe terkait program kerja dan diterima dengan baik oleh beliau. Lewat pelaksanaan seminar proker kami perkenalkan kembali 8 program kerjanya kami kepada masyarakat. Waktu itu kami mengundang kepala-kepala dusun, BABINKAMTIBNAS, PKK, Karang Taruna dan masyarakat. Alhamdulillah, disambut dengan baik juga”.

Hasil dari seminar program kerja yang kemudian ditindak lajuti dan telah diselesaikan oleh Tim Reka Baru Borongloe adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan Alat Pengering Rumput Laut

2. Pelatihan Pembuatan Dodol Rumput Laut

3. Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Takakura

4. Sosialisasi Bahaya Perkawinan Anak

5. Pelatihan Digital Desain Grafis kepada Staff Desa Borongloe dan Guru SD INPRES Ujung Katinting

6. Pembuatan Video Profil Desa

7. Pembuatan Peta Administrasi Desa

8. Pembuatan Papan Penanda Perangkat Desa

Tercatat hingga 16 Agustus 2024, 8 program kerja telah dilaksanakan oleh Tim Reka Baru Borongloe dengan persentasi 100% selama 43 hari kerja.

Tim KKNT Gelombang 112 Universitas Hasanuddin Desa Borongloe atau Reka Baru Borongloe dibawah dampingan DPK Andi Inayah Soraya, S.S., M.Hum., menyatakan keberhasilan program kerja dengan pemberian manfaat kepada masyarakat berdasarkan pada respon masyarakat yang senang dengan produk yang telah diberikan dan pengetahuan yang diajarkan oleh tim Reka Baru Borongloe, salah satu tanggapan mitra tim ialah dari Kelompok Tani Paku-Pakua yang merupakan mitra pada program kerja Pelatihan Pembuatan Pupuk Takakura.

”Pelatihan yang seperti ini yang kita mau sebenarnya. Sering sekali ada sosialisasi tapi tidak ada pratiknya toh, jadi kita ini bingungji mau mulai bagaimana. Tauji bikin pupuk kompos tapi tidak tau bikinnya mau mulai bagaimana kalau tidak didampingi. Alhamdulillah, sekarang sudah kita lihatmi pupuk kompos pakai keranjang yang diajari adek-adek UNHAS ini sudah jadi. Karena diajari dari awal, jadi kita tahu caranya, sudah ada alat-alatnya juga jadi bisa kita teruskan bikin untuk nanti-nanti” keterangan Amman selaku anggota Kelompok Tani Paku-Pakua.

Dengan ini maka diharapkan berbagai prgram kerja oleh tim Reka baru dapat menjadi peluang yang baru bagi masyarakat mendapatkan kemudahan bagi pekerjaannya, serta semakin banyak kesempatan terbuka lainnya bagi mahasiswa mengadakan pengabdian kepada masyarakat di Desa Borongloe. (*)