Sektor Pertanian Menjadi Penyebab Pertumbuhan Ekonomi Sulsel

Bank Indonesia Sulsel Menggelar Temu Media Di Grind Pull Makassar, Kamis (15/8/2024). dari kiri ke kanan Ricky Satria - Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia SulselRizki Ernadi Wimanda - Kepala Perwakilan Bank Indonesia SulselWahyu Purnama A - Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulsel Aswin Gantina - Deputi Direktur Bank Indonesia Sulsel

MAKASSAR,FILALIN.COM, — Memasuki Triwulan kedua tahun 2024 perekonomian sulsel mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.

Hal ini terlihat dari data yang ada,dimana pihak BI Sulsel mencatat pertumbuhan itu mencapai 4,98 persen secara year on year (yoy) atau meningkat dibanding periode sebelumnya sebesar 4,82 persen.

Hal ini diungkapkan Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda saat kegiatan BI bareng media di Grind & Pull,Makassar, Kamis (15/8/2024).

“Dalam triwulan kedua tahun 2024, jauh lebih baik jika dibandingkan sebelumnya Sulsel berada di peringkat 9 dari 34 provinsi di Indonesia. ” ujarnya.

Bank sentral juga mencatat, sektor pertanian menjadi kontributor pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan II 2024, setelah menjadi penyumbang negatif pertumbuhan ekonomi sejak triwulan III 2023 dampak dari El Nino.

Rizki menambahkan, sektor pertanian didominasi oleh sub-sektor perikanan budidaya dan tangkap dengan total 40 persen.

Kemudian normalisasi konsumsi pasca pesta demokrasi Pemilu serta pergeseran momentum bulan ramadan membuat kinerja perdagangan moderat.

Dia memjelaskan Pertanian berkontribusi terbesar, itu mencapai 23,6 persen terhadap perekenomian di triwulan II 2024. Disusul industri pengolahan, perdagangan, informasi dan komunikasi, jasa pendidikan dan lainnya.

Rizki menjelaskan bahwa pertumbuhan daerah lain yang diatas Sulsel dominan karena pengaruh pertambangan.

“Daerah lain itu dikuatkan sektor pertambangan. Bahkan ada sampai sekitar 20 persen seperti Papua Barat,” bebernya.

Untuk Sulsel, sektor pertambangan kontribusinya hanya 0,02 persen. Namun, sektor pertambangan tetap tumbuh di triwulan II 2024 ini sekitar 0,49 persen.

Bank sentral mencatat, sektor pertanian menjadi kontributor pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan II 2024, setelah menjadi penyumbang negatif pertumbuhan ekonomi sejak triwulan III 2023 dampak dari El Nino.

Rizki menambahkan, sektor pertanian didominasi oleh sub-sektor perikanan budidaya dan tangkap dengan total 40 persen.

Kemudian normalisasi konsumsi pasca pesta demokrasi Pemilu serta pergeseran momentum bulan ramadan membuat kinerja perdagangan moderat.

“Kontribusi pertanian dalam pertumbuhan ekonomi sulsel mencapai 23,6 persen terhadap perekenomian di triwulan II 2024.Sehingga sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi sulsel,” ujarnya. (*)