MAKASSAR,FILALIN.COM , Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Indonesia Timur (UIT) Supiati, SE.,MM. Sebagai Ketua Tim Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat Hibah DRTPM Tahun Anggaran 2024 menggelar Pelatihan terhadap UMKM KhasnahFood n Drink. Adapun Judul PKM yang diusung adalah Transformasi Produk Lokal UMKM “.Pengembangan Kemasan Keripik Ubi menjadi Keripik CIS (Cips in a Glass) untuk mendukung perekonomian lokal”.
Ketua Tim Pelaksana, Supiati, SE, MM dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk membantu pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnisnya sehingga mampu memanfaatkan teknologi terutama dalam memasarkan produknya. Pelatihan ini diharapkan pula dapat membuka cakrawala pemikiran pelaku usaha untuk lebih dekat dengan teknologi. Keripik CIS ini berbahan baku Singkong dan Ubi Jalar yang ditanam langsung oleh petani setempat yang berlokasi tidak jauh dari rumah pelaku usaha. Pemasarannya pun sudah memasuki Koperasi angkatan Udara dan toko sembako yang ada disekitar rumah produksi.
UMKM Khasnah FnD ini berlokasi di Gangga, Kelurahan Tamallayang Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa, Usaha ini mempekerjakan Ibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja di sekitar rumah produksi.
Adapun tujuan ketua pengusul mengajukan UMKM KhasnahFnD adalah berdasarkan keinginan Mitra untuk meningkatkan penjualan dengan cara melakukan inovasi yaitu merubah kemasan dari kemasan plastik biasa menjadi gelas plastikdengan alasan agar setiap orang yang minum menggunakan gelas dapat mengingat keripiknya, sehingga gelas ini menjadi Ciri khas dari produknya. Untuk mewujudkan keinginan mitra, maka pihak pengusul dan mitra sudah mencoba mengunjungi Rumah Kemasan Provinsi Sulawesi Selatan untuk melakukan konsultasi tentang kemasan yang disarankan untuk Kripik CIS ini.
“Untuk menambah wawasan Mitra maka Tim Hibah PKM yang terdiri dari Supiati sebagai ketua, Irmah Halimah dan Gafur sebagai anggota tim melakukan pelatihan terhadap mitra selama 3 hari dengan pelatihan yang berbeda. Yaitu: “Pelatihan Managemen Produksi, Kemasan dan Inovasi Packaging” yang dibawakan oleh Ria Wahyuni dari Diklat Koperasi Provinsi Sulawesi Selatan. Yang dilaksanakan pada hari Senin Tanggal 26 Agustus 2024.
Dalam pelatihan ini pemateri membahas tentang cara Produksi yang aman terhadap pangan dan cara mengemas yang baik dimana cara pengemasan terdiri atas kemasan primer, sekunder dan tersier. ermasuk memberikan pilihan inovasi Packagingyang dibutuhkan dalam pemasaran. Sehubungan dengan kemasan keripik CIS yang direncanakan agar menggunakan kemasan sesuai standard yang diatur dalam UU No 18 Tahun 2012 Tentang Pangan, yang dimaksud dengan kemasan pangan adalah bahan yang digunakan untuk mewadai dan / atau membungkus pangan, baik yang bersentuhan langsung dengan pangan maupun tidak yang memiliki fungsi teknis yaitu berfungsi melindungi pangan dari pengaruh luar, menjadi wadah untuk mempertahankan mutu,mengawetkan pangan dan memudahkan transportasi. Sementara fungsi promosi adalah bertujuan untuk meningkatkan penjualan.
Pelatihan Managemen Pemasaran dan Digitalisasi Produk yang dibawakan oleh Saifullah dari Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI Makassar) yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 27 Agustus 2024. Dalam pelatihan ini pemateri menyoroti tentang Perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka pelaku UMKM seharusnya mampu memanfaatkan teknologi agar usahanya mampu bersaing diera digital ini. Melalui pelatihan ini diberikan pemahaman tentang teknologi terbaru yaitu tentang Digitalisasi Produk untuk memperluas pasar. Digitalisasi merupakan jembatan antara penjual dan pembeli dipenjuru dunia, sehingga menjadi kesempatan bagi pelaku usaha baik skala kecil maupun besar untuk mengembangkan bisnisnya didunia maya untuk menjangkau pasar yang luas dengan fitur yang mendukung efisiensi pemasaran.
Menurut Saifullah ada beberapa cara menjual produk secara digital seperti membuat toko on-line yaitu dengan membuat situs web dengan cara menggunakan templat, logo, salinan dan gambar, menggunakan marketplace, atau menggunakan platform e-dagang. Selain cara tersebut diatas, pemasaran digital juga dapat dilakukan dengan menggunakan media sosial yaitu dengan cara membuat foto produk yang sangat menarik, copywriting produk yang informatif. Untuk memasuki pemasaran digital dibutuhkan strategi yang matang, pemahaman tentang pasar digital, serta pemanfaatan fitur platformsecara efektif yang bertujuan menarik minat dan mempertahankan loyalitas pelanggan.
Pada hari terakhir pelatihan yaitu pada hari Rabu tanggal 28 Agustus 2024 dilaksanakan Pelatihan Pembukuan Keuangan UMKM yang dibawakan Oleh : Ramli Toalib,SE.,MM.Ak.Ca. dari Akuntin Publik Yarsi. Dalam materinya Ramli Toalib menyampaikan bahwa salah satu kendala yang dialami oleh UMKM adalah tidak adanya pembukuan keuangan sehingga kondisi keuangan usaha tidak dapat diketahui dengan jelas. Rata rata UMKM menyatukan keuangan pribadinya dengan keuangan usahanya dalam satu rekening, hal ini dapat menghambat berkembangnya UMKM. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman, menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta memberikan edukasi kepada para pelaku UMKM pentingnya membuat pembukuan keuangan usaha dengan sederhana baik secara manual maupun digital bagi UMKM Khasanah untuk mengetahui kondisi usaha yang dijalankannya.
Resky Irfanita sebagai Ketua Mitra Khasnah Food Drink, menyampaiakan ucapan terimakasih kepada kelompok pengusul dari Universitas Indonesia Timur (UIT) karena dengan adanya kegiatan ini, ada banyak ilmu baru yang bisa diaplikasikan bersama dengan timnya untuk membangun usaha Khasnah FnD khususnya Keripik CIS menjadi lebih baik lagi.
Resky juga berharap semoga kegiatan seperti ini bisa lebih banyak lagi agar dapat menjadi jembatan antara pelaku bisnis, akademisi, dan pemerintah untuk melakukan diskusi dan berbagi pengalaman untuk membantu membangun UMKM Kecil seperti Khasnah FnD.
Kegiatan Pelatihan dalam rangka Pengabdian Kepada Masyarakat ditutup dengan Foto bersama dengan menghadirkan seluruh Tim Pemateri, Pengusul, Mahasiswa dan Ketua Kelompok Mitra. Semoga kegiatan pengabdian kepada masyarakat bisa terus menjadi wadah bagi pemerintah melalui akademisi untuk membantu masyarakat setempat khususnya para pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya.
(*/Humas UIT/Beddu Lahi. Supiati).