MAKASSAR,FILALIN.COM, — Dalam upaya memperkuat literasi keuangan digital di kalangan generasi (Gen)-Z dan Milenial, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengagas program Digital, Financial, Literacy atau Digination.
Digination 2024 akan diselenggarakan di seluruh wilayah di Indonesia. Khusus di Makassar, melalui OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat bekerjasama Universitas Islam Makassar (UIM) kegiatan ini dilakukan di Baruga Siamaseang, Kampus UIM dengan dihadiri sekitar 300 mahasiswa secara offline, dan ratusan lainnya secara virtual.
“Kegiatan ini tidak lain karena kita ingin terus mendorong peningkatan literasi. Hanya saja di segmen yang sangat khusus yaitu financial, digital dan inivation atau inovasi keuangan digital,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fauzi saat hadir memberikan Kuliah Umum di sela-sela Digination Makassar, Jumat, (18/10/2024).
Menurutnya, peningkatan literasi keuangan digital ini masih dianggap penting untuk didorong sebab berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 menyebutkan bahwa tingkat literasi keuangan masih rendah atau mencapai 65,43 persen, sementara pada inklusi keuangan mencapai 75,02 persen.
“Dimana secara umum memang tingkat literasinya masih harus mengejar, karena masih dibawah literasi secara umum tentang keuangan kita,” kata Hasan Fauzi.
Sementara, Digination OJK memfokuskan pada mahasiswa yang merupakan bagian dari kelompok Gen-Z atau milenial. Hal ini lantaran generasi mereka dinilai sebagai modal di masa mendatang, di era berkembangnya teknologi yang kian pesat.
“Mereka ini (Gen-Z) lahir di zamannya, lekat kesehariannya dengan pendekatan teknologi baru yang juga menawarkan layanan dan inovasi di sektor keuangan. Pemahaman awal yang dilakukan hari ini kita harapkan dibawah dan diingat terus, sehingga pada saat mereka menjadi bagian dari masyarakat mereka akan bisa menjadi konsumen yang bijak,” tegas Hasan yang juga Anggota Dewan Komisioner OJK.
Termasuk lanjutnya, mampu menjadi inovator yang ikut meramaikan dan mendorong pertumbuhan industri keuangan digital. Terutama di sektor keuangan mereka mampu menjadi inovator enteprenaur muda yang menghadirkan kemudahan dan layanan yang lebih baik dengan pendekatan inovasi teknologi.
“Tentu ini bukan yang pertama dan terakhir, dengan harapan kita dapat melanjutkan kedepannya melalui pelibatan seluruh pihak. Kami juga berterimakasih atas dukungan dan sambutan civitas akademika UIM yang menyambut baik kolaborasi ini,” terangnya.
Hasan mengungkapkan, Digination OJK sebelumnya berhasil digelar di wilayah Sumatera Bagian Selatan melalui kerjasama OJK Palembang, kemudian setelah di Kota Makassar yang mewakili wilayah Indonesia Timur, program tersebut akan rencana digelar di wilayah Indonesia Tengah.
“Konsep kegiatan yang sama yakni kuliah umum dan diskusi mendalam sesuai topik yang diangkat dengan melibatkan narasumber dari berbagai bidang. Baik praktisi, maupun lainnya,” tutupnya.
Sementara, Kepala OJK Sulselbar Darwisman mengungkapkan, Gen-Z di wilayah Sulawesi Selatan cukup besar jumlahnya atau mencapai 28,30 persen penduduk Sulsel yaitu 9.460.344 jiwa. Kemudian disusul generasi milenial yang mencapai 25,49 persen dari penduduk Sulsel, dan Generasi X sebesar 19,80 persen.
“Melihat jumlah Gen-Z yang besar tentunya memberikan peluang kepada mereka sebagai pengguna layanan jasa keuangan digital. Hanya saja perlu diimbangi dengan adanya literasi keuangan agar dapat digunakan sesuai kebutuhan, dan tidak menjadi korban dari layanan ilegal,” ungkapnya.
Digination OJK ini pun akan terus dilanjutkan di beberapa kota, termasuk di Sulawesi Selatan yang memiliki 24 kabupaten dan kota yang tersebar.
“Kita lihat kan Gen-Z dan milenial itu sangat besar sekali, makanya nanti kami bersama seluruh stakeholder akan terus melanjutkan kegiatan ini ke beberapa kota, kita ada 24 kabupaten kota dan potensi Gen-Z nya besar, tentunya kami akan terus mendorong ini secara intens,” terangnya.
Di tempat yang sama Rektor Universitas Islam Makassar Prof Muammar Bakry mengatakan, ditunjukkan UIM sebagai lokasi kegiatan Digination OJK ini merupakan pencapaian yang membanggakan bagi pihak kampus.
“Tentu kami sangat berbahagia dan tersanjung karena OJK memilih UIM sebagai tempat literasi digital, kita berharap dari kegiatan ini menginspirasi mahasiswa dan civitas akademika agar bisa mengembangkan sektor ekonomi berbasis digital,” ujarnya.
Apalagi, di UIM sendiri memiliki banyak peluang sektor ekonomi yang dapat didorong, salah satunya melalui Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) dan lainnya. Perannya pun diharapkan bisa melakukan pendampingan secara maksimal pada seluruh civitas, terutama mahasiswa.
“Kegiatan ini diikuti ratusan mahasiswa yang hadir secara offline dan online, semoga ini dapat menjadi inspirasi ke mereka sehingga lahir sebagai enterpreanur digital, atau menjadi pebisnis dalam sektor digital,” harap Muammar. (*)