TOLITOLI,FILALIN.COM, — Sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui unit usahanya Fuel Terminal Tolitoli menggelar kegiatan pelepasliaran burung Maleo, Pleci, Perkutut, Terucut, serta tukik (anak penyu) di pesisir Tolitoli pada Jumat (31/1). Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung konservasi satwa langka yang dilindungi serta menjaga keseimbangan ekosistem laut dan darat.
Kegiatan ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 14 Life Below Water yaitu dengan pelepasliaran tukik untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut. Selain itu poin SDG 15 Life on Land, melalui konservasi burung Maleo dan spesies lainnya yang berperan dalam ekosistem darat, dan SDG 17 Partnerships for the Goals, dengan adanya kolaborasi antara Pertamina Patra Niaga, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mendukung konservasi lingkungan.
Kegiatan ini dilaksanakan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan berbagai instansi terkait di Tolitoli. Pelepasliaran satwa langka ini menjadi bagian dari rangkaian acara yang juga mencakup lomba dayung serta program tanggung jawab sosial dan lingkungan (Corporate Social Responsibility/CSR).
Antusiasme masyarakat terlihat dari tingginya partisipasi dalam lomba dayung, dengan 67 peserta tunggal dan 40 peserta ganda yang turut memeriahkan acara. Sebagai bentuk apresiasi, total hadiah senilai Rp11 juta diberikan kepada para pemenang lomba.
Fuel Terminal Manager Tolitoli, Alfian Rifai, menegaskan bahwa keberadaan Fuel Terminal tidak hanya bertujuan untuk menjaga ketahanan energi, tetapi juga berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekitar. “Kami ingin memastikan bahwa kehadiran Fuel Terminal Tolitoli membawa manfaat yang lebih luas, tidak hanya dalam mendukung ketahanan energi, tetapi juga dalam upaya konservasi lingkungan. Pelepasliaran burung Maleo dan tukik ini merupakan salah satu langkah nyata kami dalam menjaga ekosistem serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian alam,” ujar Alfian.
Senada dengan itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, menambahkan bahwa kegiatan ini mencerminkan komitmen berkelanjutan Pertamina dalam menjaga lingkungan dan mendukung komunitas setempat. “Kami ingin memastikan bahwa keberadaan Fuel Terminal Tolitoli tidak hanya berkontribusi dalam menjaga ketahanan energi, tetapi juga dalam pelestarian lingkungan serta pemberdayaan masyarakat. Pelepasliaran satwa langka ini diharapkan dapat menjaga keseimbangan ekosistem dan meningkatkan kesadaran bersama akan pentingnya konservasi,” ujar Fahrougi.
Selain itu, melalui program CSR, Pertamina Patra Niaga turut menyalurkan bantuan bagi komunitas setempat sebagai bagian dari upaya membangun sinergi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat.
“Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara berbagai pihak dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan, baik bagi lingkungan maupun komunitas sekitar,” tambah Fahrougi. (*)