MAKASSAR,FILALIN.COM, – Banyak pengguna kartu IM3 dari kalangan Gen Z mengaku tidak tahu cara mengisi kuota internet menggunakan voucher fisik. Ketidaktahuan ini membuat mereka lebih memilih membeli kuota melalui voucher elektrik yang langsung masuk ke nomor mereka. Pengguna muda lebih familiar dengan transaksi digital daripada cara konvensional seperti memasukkan kode voucher secara manual. Fenomena ini mencerminkan pergeseran perilaku digital anak muda dalam memanfaatkan layanan telekomunikasi.
“Saya pernah beli voucher fisik, tapi nggak tahu cara masukin kodenya. Akhirnya saya buang dan beli lewat aplikasi aja,” ujar Nanda (19), mahasiswa di Makassar. Ia mengaku lebih nyaman membeli kuota langsung melalui aplikasi karena prosesnya cepat dan tidak ribet. Nanda menambahkan bahwa informasi soal cara isi ulang voucher fisik tidak banyak tersebar di media sosial yang biasa ia akses.
Hal serupa juga dialami oleh Iqbal (21), seorang content creator. “Voucher fisik itu kayak jadul banget, saya lebih suka beli kuota lewat e-wallet atau marketplace karena tinggal klik,” katanya. Ia menilai perusahaan telekomunikasi perlu menyesuaikan edukasi penggunaan produk sesuai kebiasaan digital Gen Z. Menurutnya, banyak temannya pun tidak tahu kalau voucher fisik masih bisa digunakan.
Pihak penyedia layanan seperti IM3 pun perlu mempertimbangkan strategi edukasi yang lebih modern agar voucher fisik tidak terbuang sia-sia. Media sosial dan aplikasi seluler dapat menjadi sarana efektif untuk memberikan panduan singkat dan jelas. Selain itu, promosi mengenai keuntungan voucher fisik bisa membantu menarik minat kembali. Dengan pendekatan yang sesuai, potensi pasar dari pengguna muda tetap bisa dioptimalkan. (*)
