SELAYAR,SULSEL,FILALIN.COM, – Siapa sangka, teknologi kecerdasan buatan (AI) kini bisa dimanfaatkan oleh anak-anak di pelosok negeri. Rai, siswa kelas V SD asal salah satu desa di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, menjadi contoh nyata bagaimana koneksi internet yang andal bisa membuka jalan kreativitas dan peluang ekonomi, bahkan sejak usia dini.
Berkat perluasan jaringan internet Indosat yang kini menjangkau hingga pelosok kepulauan seperti di Selayar, Rai bisa mengakses berbagai platform AI dari ponsel sekolah dan bimbingan gurunya. Ia menggunakan aplikasi desain berbasis AI untuk menciptakan bentuk layangan yang unik dan lebih aerodinamis.
“Ada layangan bentuk naga, ada juga yang bisa mutar di udara. Saya desain dulu pakai gambar dari AI, lalu bikin polanya,” ujar Rai dengan bangga.
Tak sekadar menjadi hiburan pribadi, layangan hasil kreasinya menarik perhatian teman-temannya. Kini, Rai mulai menjual layangan buatannya dengan harga terjangkau. Setiap minggunya, ia bisa menjual hingga 10 layangan, menghasilkan tambahan uang jajan sekaligus menumbuhkan jiwa wirausaha sejak dini.
Orang tua Rai, Titii Wahyunibmengaku tak menyangka anaknya bisa berkreasi sejauh itu. “Dulu main layangan biasa, sekarang sudah bisa bikin sendiri dan dijual. Semua karena ada internet lancar di kampung,” tuturnya.
Pihak sekolah setempat juga mendukung penuh kreativitas muridnya. Menurut Kepala Sekolah SDN Bontosaile, kehadiran jaringan internet dari Indosat menjadi titik balik transformasi pendidikan dan kreativitas siswa di wilayah terpencil.
“Kami dulu sulit sekali akses internet. Tapi sekarang, anak-anak bisa belajar coding, AI, dan desain. Rai ini salah satu yang paling semangat,” ujar sang kepala sekolah.
Jaringan Indosat (IM3 dan Tri) terus diperluas ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) sebagai bagian dari komitmen memperkuat inklusi digital nasional. Dengan konektivitas yang stabil, anak-anak seperti Rai kini bisa bermimpi dan berkarya lebih besar. (*)