TAKALAR,FILALIN.COM,.–Kepala UPT SMA Negeri 8 Takalar, Irwan, S.Pd., M.Pd., tampil menonjol dalam kegiatan sosialisasi “Dampak Buruk Narkotika dan Obat-obatan” yang digelar di sekolahnya, Rabu (10/9). Dihadapan para siswa, ia menyampaikan sikap tegas bahwa SMA 8 Takalar akan menjadi benteng utama dalam melawan narkoba.
“Kami tidak main-main dengan narkoba. Generasi muda adalah harapan bangsa, dan kami di SMA Negeri 8 Takalar berkomitmen penuh membentengi siswa dari pengaruh narkotika. Sekolah bukan hanya tempat belajar akademik, tetapi juga arena pembentukan karakter agar lahir generasi tangguh menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Irwan, disambut tepuk tangan para siswa.
Lebih jauh, Irwan menekankan bahwa sekolahnya harus menjadi ruang aman dari segala bentuk penyalahgunaan narkoba. Ia menilai setiap guru memiliki tanggung jawab moral untuk ikut mengawasi perilaku siswa di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Menurutnya, pendidikan yang ideal bukan hanya melahirkan siswa cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter kuat sehingga mampu menolak segala bentuk godaan narkoba.
Kegiatan tersebut terlaksana berkat kolaborasi antara pihak sekolah dengan Polres Takalar, Puskesmas Bulukunyi, serta aktivis pemuda anti narkoba. Dari pihak kepolisian, hadir IPDA Nurdiansyah, S.H., KBO Satres Narkoba Polres Takalar, yang mewakili Kasat Narkoba.
Dalam pemaparannya, Nurdiansyah menekankan bahwa narkoba merupakan musuh bersama.
“Sekali terjerat narkoba, masa depan akan suram. Karena itu pencegahan harus dimulai dari sekolah dan keluarga,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Bulukunyi, Iksan Muis Putra, S.KM., menyoroti dampak medis dari narkoba.
“Narkoba tidak hanya merusak organ tubuh, tetapi juga menghancurkan kesehatan mental hingga bisa berujung kematian,” jelasnya.
Dukungan moral juga datang dari Muhammad Yusuf, aktivis Pemuda Anti Narkoba.
“Pemuda harus berada di garda terdepan menolak narkoba. Kita tidak boleh diam, karena narkoba adalah musuh generasi,” katanya lantang.
Kegiatan sosialisasi yang digelar di SMA Negeri 8 Takalar ini mendapat apresiasi luas dari pelajar dan masyarakat. Sosok kepala sekolah yang berani bersuara lantang, didukung aparat kepolisian dan tenaga kesehatan, dinilai menjadi contoh inspiratif dalam upaya memutus mata rantai peredaran narkoba di daerah.
Dengan sinergi berbagai pihak, SMA Negeri 8 Takalar kini digadang-gadang menjadi pionir sekolah bebas narkoba di Sulawesi Selatan, sekaligus bagian dari langkah nyata menuju Indonesia Emas 2045.
Sosialisasi ini diakhiri dengan pesan bersama dari seluruh pihak yang hadir: menjaga generasi muda berarti menjaga masa depan bangsa. Harapan besar dititipkan pada siswa-siswi SMA Negeri 8 Takalar agar menjadi agen perubahan yang berani berkata tidak pada narkoba. Semangat kolektif inilah yang diharapkan terus bergema, tidak hanya di Takalar, tetapi juga di seluruh pelosok negeri. (*)