TAKALAR,FILALIN.COM, – Peringatan International Youth Day tahun ini kembali dirayakan oleh Panen Raya Nusantara (PARARA) dengan nuansa berbeda. Bertempat di pesisir Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, kegiatan PARARA Youth Day 2025 menghadirkan ruang interaksi multipihak, advokasi kebijakan penganekaragaman pangan, serta kunjungan edukasi ke kawasan mangrove.
PARARA telah merayakan Youth Day sejak 2023, sebagai bentuk pengakuan atas peran penting pemuda dalam pembangunan sosial, ekonomi, hingga pelestarian lingkungan. Tahun ini, Sulawesi Selatan dipilih karena memiliki sejumlah praktik baik dalam pengelolaan pangan lokal dan keberlanjutan sumber daya desa. Di Takalar, tercatat empat desa sudah mengalokasikan dana desa mereka untuk mendukung kegiatan Masyarakat Berdaya Guna (MBG). Sementara itu, Kabupaten Sinjai juga memiliki potensi pangan lokal unggulan, seperti gula aren, yang bisa terus dikembangkan.
“Merayakan Youth Day bukan sekadar seremoni, tapi sebuah ruang untuk mengapresiasi dan memperkuat keterlibatan aktif pemuda dalam menjaga pangan lokal dan keberlanjutan lingkungan,” kata Hana Mila Hasiana, perwakilan PARARA, saat memberikan keterangan pers.
Camat Sanrobone, Aji Sangaji Andi Makmur, S.I.P., dalam sambutannya juga menegaskan dukungannya terhadap kegiatan ini. “Saya pada saat itu sempat mengukuhkan pemerhati mangrove di Desa Jum’at ini yang disaksikan langsung oleh perwakilan provinsi dan kementerian. Alhamdulillah terbantu pada waktu itu. Melalui kegiatan ini, saya melihat pemerhati mangrove di Kecamatan Sanrobone, khususnya Desa Jum’at, akan kembali hidup dan bergerak. Untuk itu pada hari ini kita buka bersama kegiatan ini dengan membaca basmala, Bismillahirrahmanirrahim,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Ujung Baji, Dewagong Tawang, menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan yang melibatkan empat desa tersebut. “Tentu kami selaku pemerintah desa Ujung Baji sangat mengapresiasi kegiatan ini. Mudah-mudahan ke depan bisa berjalan sukses sesuai harapan kita semua. Terkait penanaman mangrove, ini penting karena di desa kami terjadi operasi yang cukup besar sehingga masyarakat merasa khawatir. Dengan adanya MBG dan penanaman mangrove ini, kami percaya dapat membantu mengatasi persoalan tersebut. Kami berterima kasih dan memberi penghargaan setinggi-tingginya atas kegiatan ini,” ungkapnya.
Rangkaian kegiatan PARARA Youth Day di Takalar meliputi diskusi panel dengan sejumlah pemateri dari Dinas Koperasi terkait koperasi Merah Putih, Dinas Ketahanan Pangan, serta perwakilan NTFP yang menyoroti peran pemuda dalam mendukung penyediaan MBG dan standar pangan sehat. Selain itu, ditampilkan pula pameran produk UMKM berbasis pangan lokal dari Kabupaten Takalar, serta demo masak pangan lokal oleh kelompok dampingan empat desa dengan menghadirkan Ibu Nuraeni sebagai narasumber utama.
Acara ini juga didukung dengan publikasi media melalui liputan pers serta artikel yang diunggah oleh tim PARARA. Kehadiran para pemuda, UMKM lokal, pemerintah daerah, hingga komunitas lingkungan diharapkan mampu memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mengembangkan pangan lokal yang sehat, berkelanjutan, dan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Dengan kegiatan ini, PARARA ingin menegaskan bahwa pemuda Sulawesi tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga aktor utama dalam menjaga kedaulatan pangan sekaligus pelestarian alam untuk generasi mendatang. (*)