PANGKEP,SULSEL FILALIN.COM, –Asap tipis mengepul dari dapur sederhana di Kelurahan Talaka, Kabupaten Pangkep. Beberapa ibu rumah tangga tampak sigap mengaduk panci besar berisi sayur dan lauk pauk bergizi. Di sela aroma nasi hangat, terdengar tawa kecil anak-anak yang menunggu giliran menerima makanan siang mereka.
Inilah wajah baru sinergi antara pemerintah, perbankan, dan masyarakat yang kini tumbuh di pelosok Sulawesi Selatan. Program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Talaka bukan sekadar dapur yang memasak, tetapi wadah harapan — di mana gizi, inklusi keuangan, dan kemandirian ekonomi berbaur menjadi satu.
Program ini menjadi bagian dari gerakan nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi pemerintah pusat. Di balik semangkuk nasi bergizi, ada visi besar: menciptakan generasi Indonesia yang sehat, kuat, dan berpikir jauh ke depan.
Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Moch. Muchlasin, menegaskan bahwa kehadiran OJK dalam program ini bukan hanya untuk mengawasi stabilitas sektor keuangan, tetapi juga memastikan bahwa manfaatnya menyentuh masyarakat hingga ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Kami ingin memastikan sektor keuangan berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Program seperti SPPG ini adalah bentuk nyata dari inklusi keuangan yang berpihak pada rakyat,” ujar Muchlasin saat peluncuran MBG Talaka Pangkep Sabtu (18/10).
Salah satu mitra utama dalam program ini adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI), yang turut mendukung pembiayaan bagi yayasan-yayasan pengelola dapur MBG di berbagai wilayah. Dukungan itu menjadi penggerak ekonomi baru bagi masyarakat desa yang sebelumnya sulit mengakses permodalan.
Branch Manager PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Agro Prabowo, mengungkapkan bahwa pihaknya berkomitmen memperkuat peran BRI sebagai mitra strategis pemerintah dalam program MBG.
“Sejalan dengan semangat pemerintah memperkuat sumber daya manusia, BRI hadir untuk mendukung pembiayaan lembaga-lembaga pengelola dapur bergizi. Di wilayah kerja kami yang meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Maluku, ada potensi lebih dari 800 yayasan yang siap kami dampingi,” ujar Agro.
Ia menambahkan, hingga saat ini BRI telah menyalurkan pembiayaan kepada 71 yayasan MBG, termasuk beberapa di antaranya di Sulawesi Selatan — seperti di Kabupaten Sinjai, Pinrang, Bulukumba, dan Kota Makassar.
“Memang angkanya belum besar, tapi trennya terus naik. Banyak di antara mereka adalah nasabah lama yang kini ikut terlibat dalam program MBG. Ini menandakan roda ekonomi masyarakat bergerak semakin kuat,” jelasnya.
Agro juga menyebut, hadirnya SPPG Talaka menjadi momentum penting bagi masyarakat setempat. “Program ini bukan hanya tentang memberi makan, tapi tentang menanam harapan. Dari dapur ini, lahir semangat baru untuk hidup sehat dan berdaya,” tuturnya.
Program SPPG Talaka diharapkan menjadi model percontohan yang dapat direplikasi di daerah lain. Sinergi antara pemerintah, OJK, dan dunia perbankan membuka ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi lokal.
Di akhir acara peluncuran, suara anak-anak yang menikmati makan siang bergizi terdengar riuh di halaman sekolah. Dari piring sederhana itu, tersaji lebih dari sekadar makanan — ada optimisme bahwa kesejahteraan bisa tumbuh dari dapur-dapur kecil di pelosok negeri. (*)