MAKASSAR,SULSEL, — Upaya penguatan keamanan digital di sektor layanan keuangan kembali ditegaskan melalui kolaborasi Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dengan berbagai mitra perbankan. Dalam sosialisasi pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk pencegahan spam dan scam, pihak perbankan menyampaikan apresiasi terhadap hadirnya SATSPAM IM3 yang dinilai berkontribusi langsung dalam menekan potensi kejahatan siber yang kian kompleks.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan regulator dan industri keuangan, termasuk Manager Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Selatan, Aditia Gesar, yang menegaskan pentingnya perlindungan lintas-sektor dalam menjaga kepercayaan publik terhadap layanan finansial digital.
Aditia menyampaikan bahwa kejahatan digital kini tidak hanya menyasar nasabah perbankan, tetapi juga melewati jalur telekomunikasi yang sering kali sulit dideteksi oleh masyarakat.
“Inovasi seperti SATSPAM IM3 menjadi langkah signifikan karena mampu memberikan early warning kepada masyarakat sebelum mereka terpapar risiko. Kami sangat mengapresiasi langkah Indosat yang proaktif membangun ekosistem transaksi digital yang lebih aman,” ujarnya.
Menurut laporan Global Anti Scam Alliance (GASA), 66% masyarakat Indonesia pernah terpapar upaya penipuan digital, dengan kerugian mencapai Rp49 triliun dalam setahun terakhir. Fakta ini mendorong sektor perbankan dan telekomunikasi memperkuat kerja sama dalam menghadang potensi kerugian yang semakin meningkat.
Melalui teknologi AIvolusi5G, Indosat menghadirkan sistem anti-spam dan anti-scam yang bekerja otomatis di jaringan tanpa memerlukan aplikasi tambahan. Fitur yang terintegrasi dalam layanan IM3 melalui SATSPAM BASIC dan SATSPAM+ ini mampu mendeteksi panggilan serta pesan mencurigakan secara real time. Untuk pelanggan Tri, fitur serupa hadir melalui TRI AI: AntiSpam/Scam dengan indikator tiga warna sebagai penanda tingkat risiko.
Sejak peluncurannya pada Agustus 2025, sistem ini telah memblokir lebih dari 200 juta panggilan berisiko dan memberikan peringatan pada lebih dari 90 juta pesan mencurigakan. Secara konsisten, teknologi ini melindungi rata-rata 11,5 juta pelanggan setiap bulan.
EVP Head of Circle Kalisumapa IOH, Swandi Tjia, menegaskan bahwa upaya perlindungan digital tidak bisa dilakukan sendiri.
“Ancaman digital terus berkembang. Karena itu, kolaborasi dengan sektor perbankan dan regulator menjadi kunci untuk memberikan perlindungan maksimal bagi pengguna layanan telekomunikasi maupun layanan keuangan,” ujar Swandi.
Pihak perbankan menilai kehadiran SATSPAM IM3 tidak hanya memperkuat keamanan pelanggan telekomunikasi, tetapi juga membantu mengurangi kasus penipuan yang berpotensi merugikan nasabah. Sistem peringatan dini dinilai dapat menekan kasus social engineering seperti phishing, vishing, hingga penipuan berbasis rekayasa data diri.
Indosat berharap sinergi ini dapat melahirkan berbagai aksi lanjutan, termasuk integrasi data, kampanye edukasi nasional, serta penguatan literasi digital bagi masyarakat.
Dengan meningkatnya ancaman kejahatan siber, kehadiran SATSPAM IM3 dan dukungan nyata dari sektor perbankan serta regulator menjadi bagian penting dalam menciptakan ekosistem digital yang lebih aman dan terpercaya bagi seluruh masyarakat Indonesia. (*)












