Stabil dan Resilient, Industri Jasa Keuangan Sulsel Tumbuh Positif di Tengah Dinamika Ekonomi

0-0x0-0-0#

MAKASSAR,FILALIN.COM, – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Moch. Muchlasin, menyampaikan bahwa sektor jasa keuangan di wilayah Sulawesi Selatan tetap stabil dan resilient dalam mendukung perekonomian regional maupun nasional, meskipun dihadapkan pada dinamika ekonomi global dan domestik yang meningkat.

Hal tersebut disampaikan Moch. Muchlasin dalam keterangannya pada Jumat (9/5). Menurutnya, stabilitas tersebut tercermin dari pertumbuhan kinerja yang positif di berbagai sektor jasa keuangan, seperti Perbankan (PBKN), Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK), Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun (PPDP), serta Lembaga Pembiayaan, Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan LJK lainnya (PVML).

“Secara umum, industri jasa keuangan di Sulawesi Selatan berada dalam kondisi yang sehat dan mendukung aktivitas ekonomi masyarakat,” ungkap Muchlasin.

Kinerja Perbankan Tumbuh Positif

Data OJK Sulselbar per Maret 2025 menunjukkan kinerja sektor perbankan di wilayah Sulampua (Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara) mengalami pertumbuhan secara tahunan (year-on-year/yoy) pada berbagai indikator utama.

  • Total Aset tumbuh sebesar 5,91 persen atau setara Rp11,44 triliun, sehingga totalnya menjadi Rp204,99 triliun.
  • Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 6,55 persen atau sekitar Rp8,44 triliun, dengan total mencapai Rp137,34 triliun.
  • Penyaluran Kredit naik 3,76 persen atau Rp6,01 triliun, dengan total mencapai Rp165,78 triliun.

Dari sisi penggunaan, kredit produktif tumbuh tipis sebesar 0,20 persen menjadi Rp89,39 triliun, dengan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) di angka 3,90 persen. Sementara itu, kredit konsumtif mencatatkan pertumbuhan tertinggi yakni 8,27 persen dengan total penyaluran mencapai Rp76,89 triliun dan rasio NPL yang lebih rendah, yaitu 1,65 persen.

“Rendahnya NPL baik untuk kredit produktif maupun konsumtif menunjukkan kualitas kredit yang masih terjaga dengan baik. Ini menjadi sinyal positif bagi keberlanjutan pertumbuhan ekonomi daerah,” jelas Muchlasin.

Dengan kinerja tersebut, OJK Sulselbar optimistis sektor jasa keuangan akan terus menjadi pilar penting dalam menjaga momentum pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, khususnya di kawasan timur Indonesia. (*)