FILALIN, BRUSSELS – ASEAN dan Uni Eropa memperingati 45 tahun kemitraan dalam KTT ASEAN – Uni Eropa di Brussels, Belgia, Rabu (14/12/22).
Kehadiran Presiden Joko Widodo dalam kegiatan KTT tersebut memiliki arti penting mengingat Indonesia akan memegang keketuaan ASEAN pada tahun 2023.
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pentingnya kemitraan ASEAN dan Uni Eropa yang didasarkan prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan saling menguntungkan, harus berkontribusi pada pemulihan ekonomi yang inklusif.
“Dengan pembangunan yang inklusif dan bernilai tambah akan mendukung ketahanan ekonomi dunia yang berkeadilan,” ucapnya.
“Kemitraan yang dijalin antar dua organisasi internasional terbesar di dunia ini juga harus membangun masa depan yang hijau dan berkelanjutan,” tambahnya.
Di tengah melemahnya ekonomi global akibat dampak pandemi Covid-19 dan tensi geopolitik, kawasan Asia Tenggara merupakan kawasan yang mengalami pertumbuhan ekonomi cukup baik dibandingkan dengan kawasan lain di dunia, sehingga kerja sama ekonomi tentu akan memberikan manfaat dan keuntungan yang besar.
Indonesia juga mengharapkan dukungan dari Uni Eropa untuk agenda prioritas Keketuaan Indonesia ASEAN 2023 dengan tema yang diusung ( ASEAN Matters: Epicentrum of Growth), agenda prioritas Indonesia pada Keketuaan ASEAN 2023 antara lain recovery-rebuilding, digital transformation, dan sustainability.
Agenda tersebut juga selaras dengan prioritas Uni Eropa terkait isu konektivitas, ekonomi digital, perubahan iklim, dan transportasi, ditambah lagi dengan concern Uni Eropa terhadap permasalahan krisis pangan dan krisis keuangan global.
Dalam kegiatan ini, pihak Uni Eropa menyampaikan komitmen untuk memobilisasi dana investasi di kawasan Asia Tenggara sebesar 10 miliar Euro melalui skema ( Global Gateway) yang akan difokuskan di sektor energi, transportasi, digitalisasi, pendidikan, dan mendorong trade and sustainable value chains (Perdagangan dan Rantai Nilai yang berkelanjutan).
Kegiatan ini dihadiri oleh 7 Kepala Negara dari 9 Negara di kawasan ASEAN yang diundang (kecuali Myanmar), sedangkan dari pihak Uni Eropa dihadiri oleh 22 Kepala Negara dari 27 negara yang bergabung ke dalam Uni Eropa.
Dalam kegiatan KTT ASEAN-UE di Brussels ini, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Luar Negeri, Menteri Perindustrian, Menteri Sekretaris Negara, serta Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa.