MAKASSAR, FILALIN.COM, – Deru mesin mobil perlahan memecah kesunyian pagi di kawasan Tanjung Bunga Makassar . Di kursi depan, Paulus Tandi, fotografer Bisnis Indonesia, menatap jalanan dengan pandangan fokus. Tas kameranya tergeletak di jok belakang, penuh dengan lensa, baterai, dan peralatan liputan. Hari itu, ia bersiap menempuh perjalanan panjang untuk memotret sebuah acara di daerah terpencil Sulawesi.
Dulu, setiap kali meninggalkan rumah, ada satu hal yang selalu mengganjal di pikirannya: keamanan. “Kadang, saat perjalanan sudah jauh, tiba-tiba teringat, ‘Rumah aman tidak, ya?’” katanya. Ia pernah mengalami momen ketika harus buru-buru menelepon tetangga hanya untuk memastikan semua baik-baik saja.
Namun kali ini berbeda. Sambil menunggu lampu merah berganti hijau, Paulus meraih ponselnya, membuka aplikasi CCTV, dan dalam sekejap melihat sudut demi sudut rumahnya. Halaman depan, ruang tamu, bahkan dapur—semua terekam jelas. “Sekarang saya tidak perlu lagi menebak-nebak. Tinggal lihat saja,” ujarnya sambil tersenyum.
Perubahan besar ini datang setelah ia memasang layanan HiFi Air dari Indosat Ooredoo Hutchison, internet rumah berbasis nirkabel yang bisa diandalkan bahkan di wilayah non-fiber. “Kecepatannya stabil, paketnya banyak pilihan, dan yang terpenting, saya bisa akses CCTV kapan saja,” tutur Paulus.
Swandi Tjia, EVP Head of Circle Kalisumapa Indosat Ooredoo Hutchison, mengatakan bahwa HiFi Air memang dirancang untuk menjangkau pengguna hingga pelosok. “Kami ingin menghadirkan akses internet berkualitas langsung ke rumah, tanpa bergantung pada jaringan kabel, sehingga masyarakat bisa produktif sekaligus merasa aman,” jelasnya.
Pandangan senada datang dari Dr. Tri Sasongko, pengamat telekomunikasi, yang menilai layanan seperti HiFi Air mendukung tren smart home. “Sistem keamanan berbasis internet—seperti CCTV online—akan semakin menjadi kebutuhan. Internet nirkabel yang stabil adalah kuncinya, apalagi untuk wilayah yang belum terjangkau kabel fiber,” terangnya.
Kini, setiap perjalanan liputan terasa lebih ringan bagi Paulus. Di tengah padatnya agenda kerja, ia tahu rumahnya tetap dalam pantauan. Bahkan, saat mobil melaju di jalan berbatu menuju lokasi pemotretan, ia sempat-sempatnya membuka aplikasi CCTV sekadar memastikan gerbang depan tertutup rapat.
“Saya bisa memotret dengan tenang, tanpa khawatir apa yang terjadi di rumah,” katanya. Dan bagi Paulus, rasa tenang itu sama berharganya dengan foto terbaik hasil bidikannya. (*)