MAKASSAR,FILALIN.COM, — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat mencatat perkembangan positif pada industri keuangan non-bank hingga Juli 2025.
Kepala OJK Sulselbar, Moch Muchlasin, mengungkapkan bahwa total piutang perusahaan pembiayaan tumbuh 2,06 persen menjadi Rp18,78 triliun. Sementara itu, total aset dana pensiun meningkat 5,27 persen menjadi Rp1,69 triliun. Perusahaan penjaminan juga menunjukkan pertumbuhan signifikan dengan total penjaminan naik 27,94 persen menjadi Rp894 miliar.
“Pertumbuhan ini mencerminkan kinerja industri keuangan non-bank yang semakin solid dalam mendukung perekonomian daerah,” ujar Muchlasin di Makassar.
Selain mencatat perkembangan sektor keuangan, OJK Sulselbar juga gencar melaksanakan program edukasi dan pelindungan konsumen. Hingga 31 Agustus 2025, tercatat sebanyak 403 kegiatan edukasi telah dilaksanakan, mencakup sosialisasi, workshop, hingga program literasi keuangan lainnya.
Kegiatan tersebut berhasil menjangkau lebih dari 1 juta peserta, tepatnya 1.072.924 orang dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, pelaku UMKM, perempuan, hingga tenaga kerja.
“Edukasi keuangan menjadi prioritas kami untuk memastikan masyarakat semakin cakap dalam mengelola keuangan dan memanfaatkan layanan jasa keuangan secara bijak. Terutama bagi pelaku UMKM, program cakap keuangan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” jelas Muchlasin.
Dari sisi layanan konsumen, OJK Sulselbar mencatat 501 layanan hingga akhir Agustus 2025. Rinciannya meliputi 28 penerimaan informasi, 391 pemberian informasi, dan 82 layanan pengaduan.
Sebanyak 247 layanan berkaitan dengan sektor perbankan, 113 terkait perusahaan pembiayaan, 88 terkait fintech, serta layanan lainnya mencakup pergadaian, pasar modal, dana pensiun, dan asuransi. Adapun 41 layanan tercatat tidak berkaitan langsung dengan sektor jasa keuangan.
Selain itu, layanan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) juga cukup tinggi, dengan jumlah 6.081 layanan hingga 31 Agustus 2025.
“OJK akan terus hadir memberikan pelindungan konsumen dan mendorong literasi keuangan agar masyarakat Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat semakin inklusif dalam mengakses layanan keuangan,” pungkas Muchlasin. (*)