BIMA,FILALIN.COM, — Setelah mampir di Objek Wisata Oi Fanda dan menyeruput kopi panas, serta berfoto-foto, kami meluncur menuju Sori Nehe. Lokasi ini tidak jauh dari Oi Fanda, sekitar 1,1 km. Dari Kota Bima jarak Sori Nehe 16,5 km jika mnelalui Desa Jatiwangi Lokasi ini sangat adem karena berada di bawah pepohonan nan rindang. Beberapa bangunan gazebo atau pondok dapat dijadikan pilihan sebagai tempat melepas lelah.
Seorang penjaga membuka pintu jika ada kendaraan yang hendak memasuki objek Sori Nehe. Jalan menurun tajam ke lokasi bangunan sejumlah gazebo yang tegak di bagian tanah yang datar, sekitar 40m dari bibir pantai. Lokasi gazebo memang sangat sejuk karena terlindung terik matahari karena banyak pepohonan.
Seperti juga Pantai Oi Fanda, Sori Nehe (sori = sungai, Nehe = Nehe, nama tempat), memiliki pantai pasir yang memesona. Ketika kami berkunjung, tampak satu unit “banana boat” (perahu model pisang besar yang ditunggangi di atasnya dengan memegang pada tali) warna oranye yang siap-siap ditarik oleh sebuah perahu motor. Saya melihat tidak ada pelampung yang dikenakan pada penumpang. Mungkin “banana boat”-nya ditarik dan meluncur pelan saja. Tidak meluncur gila karena ditarik oleh sebuah “speedboat” yang bergerak kencang seperti yang saya alami di Pulau Seribu Jakarta, 2003. Kami beberapa kali terjatuh ke laut. Untung seluruh penumpang memakai pelampung.
Secara umum, pada sebagian wilayah pesisir utara Kota Bima, memang sarat dengan deretan pantai yang menawan dan populer di kalangan para wisatawan lokal. Pantai Sori Nehe yang berada di sekitar perbatasan Kelurahan Kolo Kota Bima merupakan satu di antara beberapa spot wisata tersembunyi di Kota Bima. Pantai tersebut menyimpan keindahan yang belum banyak dijamah orang karena lokasinya tersembunyi. Air di pantai juga jernih. Tidak tampak ada tumpukan sampah. Boleh jadi petugas kebersihannya.
Kondisi kawasan pantai dan perairan pada objek yang satu ini masih bersih dan sangat terjaga dari sentuhan tangan manusia. Lagipula, tak banyak sampah kota yang terdampar di pantai ini karena berada di depan laut lepas. Dengan keindahan pasir yang lembut, laut yang jernih dan kehidupan bawah laut yang menakjubkan, kawasan yang masuk Daerah Tujuan Wisata Kolo ini mampu menarik perhatian pemerintah.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Bima, Muhammad Ntasir, seperti ditulis Kompas.com mengatakan, destinasi ini rencananya akan dikembangkan sebagai tempat wisata baru di Kota Bima.
“Secara konsepnya memang sudah ada. Saat ini pantai tersebut sedang dalam proses pendalaman untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata baru. Hal itu bertujuan agar objek wisata tersebut dapat menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara,” kata Muhammad Natsir kepada Kompas.com, Rabu (27/9/2023).
Terkait Pantai Sori Nehe, Nasir mengaku telah terjun ke lokasi meninjau langsung potensi yang ada dalam kawasan wisata bahari itu. Menurut dia, pantai yang masih terlihat alami dan bersih dari sampah ini cocok untuk dijadikan pilihan sebagai tempat yang layak dikunjungi. Dari hasil surveinya, lokasi ini memang belum ada fasilitas yang memadai. Hanya ada beberapa pondok tua yang dibuat ala kadarnya oleh warga setempat. Selebihnya masih dalam kondisi alami dan sangat cocok jadi tempat berkemah bagi pencinta alam. Namun hal itu menjadi daya tarik tersendiri di pantai tersebut, dan bahkan dikenal masyarakat sekitar sebagai surga bawah air.
Pantai yang berada dibawah kaki Gunung Tonggo Hala tersebut berpadu langsung dengan laut lepas. Di sekitarnya juga terdapat pohon kelapa yang bisa digunakan untuk berteduh dari terik matahari. Namun ada beberapa hal yang akan menarik perhatian saat tiba di pantai itu. Yakni para pengunjung akan disuguhkan hamparan pasir putih yang lembut serta air laut yang biru jernih. Dari tepi pantai, pengunjung bakal menikmati pemandangan hamparan laut lepas dengan deru ombak yang mengalun pelan ke sisi pantai.
Di tempat ini menyimpan banyak kekayaan alam bawah laut yang memesona. Mulai dari terumbu karang yang indah dan ikan-ikan yang hidup di sekitar perairan. Di sana, warga juga bisa menyelam, snorkeling atau sekadar berenang menikmati jernihnya air laut. Selain terkenal dengan pemandangannya yang eksotis, sekitar pantai Sori Nehe rupanya menjadi tempat favorit warga yang hobi memancing saat mengisi waktu libur di akhir pekan. Rata-rata ikan yang ada di perairan ini berupa kerapu dan asuan serta berbagai jenis ikan putih berukuran besar lainnya.
“Tak heran jika lokasi itu sering dianggap sebagai surganya para penyelam dan pemancing. Pantainya terlihat indah, masih alami dan bersih dari sampah, sehingga layak dikunjungi,” kata Natsir, masih menurut Kompas.com
Ia menyebutkan, letak pantai Sori Nehe cukup dekat dengan jalan pintas yang menghubungkan lingkungan Kolo dengan Wera. Dari pusat Kota Bima, jarak tempuh menggunakan kendaraan roda dua dan empat. Untuk menuju tempat wisata ini juga relatif mudah, karena jalan yang dilalui sudah beraspal dan mulus.
Di Sori Nehe rombongan kami yang lima orang bersama Boman yang bertindak sebagai ‘driver’ lebih dulu tiba, kemudian disusul rombongan besar dari Kanca dan Desa Rite, keluarga mempelai Mas’udatul Fitriyah-Amryn yang menggunakan beberapa kendaraan roda empat. Rombongan dari Desa Kanca Kecamatan Parado yang berangkat pukul 08.00 tanggal 15 April 2024 bergabung dengan keluarga mempelai pria yang menunggu di Desa Rite.
Kami menyantap sajian santap siang dengan lauk khas Bima (doco = sambal) dan ikan bakar di bawah naungan pohon nan rindang. Keluarga menikmati hidangan sambil bersilaturahim. Tidak lupa, meluangkan waktu untuk foto bareng. Mumpung baru bertemu, khususnya dengan tamu dari Jakarta, Makassar, Lombok, Bali, dan sebagainya. Suatu kenangan yang tentu saja susah terulang lagi. BERSAMBUNG
(M.Dahlan Abubakar/*)