MAKASSAR,FILALIN.COM, — Untuk kesekian kalinya senyum sumringah terlihat dari Sofyan (45) seorang warga Pattalasang Kab Gowa Sulsel. Hari ini Senin (2/8/2024) Sofyan berhasil menebus emas perhiasan milik istrinya yang di gadaikan beberapa bulan lalu di kantor PT Pegadaian Cabang Sungguminasa Gowa yang berada di jalan Habibu dg Kulle No.5 Sungguminasa.
Ayah dari dua orang anak ini mengaku sudah sering kali berurusan dengan pihak PT Pegadain, terutama saat kondisi financialnya sedang tidak stabil karena banyaknya kebutuhan mendadak.
“Sudah sering,bisa dikata sudah langganan,” ujarnya sambil terkekeh.
Sofyan pertama kali itu melakukan gadai pada saat akhir-akhir masa pandemi covid 19 , karena sulitnya kondisi keuangan terpaksa beberapa perhiasan emas milik istrinya di gadaikan. Hasil gadai selain untuk biaya sekolah anaknya juga untuk kebutuhan sehari-hari dan sebagian juga digunakan modal untuk usaha jualan jilbab istrinya.
“Saya kenal pegadaian itu, saat masa covid 19 mau berakhir, pada saat itu benar- benar ke pepet banyak biaya tak terduga,mana tabungan sudah habis, pilihan satu-satunya ke pegadaian,” paparnya.
Sofyan mengaku lebih memilih menggadaikan emas milik istrinya di Pegadaian daripada meminjam pada keluarga atau teman, dia percaya akan pepatah,jika utang bisa merusak pertemanan. Karenanya jalan ninjanya saat kepepet yakni ke pegadaian. Dari sinilah dia mulai percaya dengan motto Pegadaian menyelesaikan masalah tanpa masalah.
“Kalau minjamnya sama teman atau keluarga saya yakin pasti ada masalah nantinya,makanya saya larinya ke pegadian karena pasti tidak akan ada masalah baru nantinya ” ujarnya.
Sofyan menuturkan jika sudah beberapa kali gadai emas di Pegadaian menjadi jalan ninjanya. Termasuk saat akan menyelesaikan kuliahnya yang sempat tertunda-tunda karena alasan keuangan.
“Biasanya yang saya gadaikan itu emas berupa cincin,gelang dan kalung milik istri dan kebetulan istri saya bukan type yang suka memakai perhiasaan, paling hanya di momen tertentu,daripada tersimpan dirumah tidak aman, mending di simpan di pegadaian,” jelasnya.
Dia menceritakan bagaimana pegadaian menjadi penolongnya saat dia akan menyelesaikan kuliahnya yang sempat tertunda karena masalah biaya.
“Seharusnya bisa wisuda tepat waktu,hanya saja pada saat itu bersamaan dengan tahun ajaran baru anak sekolah, dua anak saya butuh biaya juga untuk perlengkapan sekolah mereka,” paparnya.
Sofyan yang bekerja di biro iklan tersebut mengaku gaji yang diterimanya tidaklah mencukupi untuk biaya pendidikan dirinya dan dua orang anaknya. Apalagi saat memasuki tahun ajaran baru. Karenanya tidaklah mengherankan emas perhiasan milik istrinya sudah langganan di pegadaian.
Selain itu pelayanan yang mudah,praktis dan efisien membuat Sofyan betah untuk melakukan gadai di perusahaan BUMN tersebut. Maklum saja cukup bermodalkan KTP dia bisa mengambil dana cash sesuai dengan nilai taksir emas yang di gadaikan. Menurutnya ini sangat membantu dimasa-masa sulit terutama saat banyak kebutuhan diluar perencanaan keuangan.
Selain karena pertimbangan keamanan, bunga yang ringan membuat dia menjadi betah bergadai ria di perusahaan milik pemerintah tersebut. Bunga yang sangat ringan serta biaya admin yang sangat rendah belum lagi cara pelunasannya yang tidak memberatkan dirinya.
“Pokoknya bunganya enteng banget, mana tidak perlu khawatir kalau telat bayar cicilan karena pihak pegadaian memberi juga kemudahan, sehingga tidak khawatir barang dilelang,” tegasnya.
Sofyan menceritakan bagaimana gadai emas bisa meringankan beban keluarganya.
Ia masih ingat betul pada bulan Juni lalu bagaimana kalut pikirannya. Sibungsu yang saat itu baru naik kelas 5 SD dan si sulung naik kelas 3 SD butuh biaya yang tidak sedikit. Meski keduanya sekolah di sekolah negeri, tapi tetap butuh biaya yang tidak sedikit. Mulai beli seragam dan perlengkapan sekolahnya seperti sepatu,tas dan lainnya.
Gajinya yang pas-pasan hanya cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Diapun tidak punya penghasilan tambahan kecuali dari bonus namun itupun jarang.
Setelah berdiskusi dengan istrinya, merekapun bersepakat untuk memilih “menyekolahkan” perhiasan milik istrinya ke pegadaian.
Untuk kesekian kalinya dia menyelesaikan masalah di pegadaian, kali ini dia mengambil dana sebesar RP.10juta untuk biaya sekolah anak-anaknya. Diapun harus bisa menyisihkan penghasilannya sebesar 1juta rupiah setiap bulannya untuk membayar cicilan ke pihak pegadaian.
Dia mengaku bahwa kondisi ekonomi saat ini benar-benar cukup berat, dimana harga-harga mengalami kenaikan sementara penghasilan tidak ada perubahan.
Karenanya diapun menyambut baik niat baik istrinya yang hendak jualan pakaian muslimah berupa hijab,jilbab dan pakaian muslimah. Hanya langkah untuk buka usaha tersebut terkendala modal.
Sofyan mungkin hanya sebagian kecil dari ratusan masyarakat kecil Indonesia yang menjadikan pegadain sebagai jalan ninja mereka saat terdesak keuangan.
Kepala Bagian Humas dan Protokoler PT Pegadaian Kanwil VI Makassar, Ardiansyah menerangkan, PT Pegadaian mempunyai beragam fitur sesuai kebutuhan Nasabah. Misalnya, tenor 15 hari sampai dengan 180 hari maka perhitungan bunga harian atau periodik per 15 hari.
Ia menjelaskan, untuk skema bunga harian mulai dari 0,07 persen perhari, sementara skema periodik mulai dari 1 persen per 15 hari.
Bahkan saat ini, PT Pegadaian mempunyai program Gadai bebas bunga melalui program Gadai Peduli.
“Jadi bagi Nasabah Baru dapat menikmati fasilitas Gadai Peduli dengan pinjaman sampai Rp 2,5 juta dan 60 hari bebas bunga,” katanya.
Ia mengaku PT Pegadaian selalu berkomitmen memberikan pelayanan terbaik salah satunya memberikan inovasi.
Saat ini Pegadaian memberikan layanan penjemputan barang jaminan yang bisa diajukan via Aplikasi Pegadaian Digital.
“Jadi bagi Nasabah yang berhalangan datang langsung ke kantor Pegadaian dapat menggunakan fasilitas ini. Melalui aplikasi pegadaian digital, nasabah saat ini juga dapat langsung Top Up pinjaman gadai tanpa datang ke cabang pegadaian, apalagi saat ini tren harga emas sedang mengalami kenaikan,” ujarnya.
periode Juni dan Juli 2024, kinerja gadai PT Pegadaian mengalami kenaikan 6 persen dibanding bulan Mei 2024. (*)