Berita  

Biadab! Dosen Ini “Cabuli” Bocah 13 Tahun di Toilet Bandara

Biadab! Dosen Ini Cabuli Bocah 13 Tahun di Toilet Bandara

FILALIN, DENPASAR – Seorang dosen berinisial FBS (38) di tangkap Kepolisian Polda Bali usai mencabuli anak di bawah umur beinisial SK (13).

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, pelaku merupakan dosen di salah satu perguruan tinggi di Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Telah di lakukan gelar perkara dengan kesimpulan menetapkan FBS sebagai tersangka di duga telah melakukan tindak pidana perbuatan cabul terhadap anak,” katanya, Selasa (10/1/2023).

Aksi pencabulan itu terjadi di dalam toilet Gate 3, terminal keberangkatan domestik, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali sekitar pukul 16.00 WITA.

Baca Juga : Kapolres Bone Arief Dody Hadiri Pembekalan Kades Terpilih

Peristiwa bermula saat korban bersama orang tuanya sedang menunggu penerbangan dari Denpasar menuju Jakarta. Lalu, korban pergi ke toilet untuk buang air kecil.

Ketika hendak masuk ke toilet, dia melihat pelaku mengikutinya dari belakang. Saat sedang buang air kecil, pelaku kerap melirik alat vital korban.

Kemudian, korban ke wastafel untuk cuci tangan dan berpapasan dengan pelaku. Saat itu korban di ajak masuk ke dalam toilet oleh pelaku untuk melakukan aksi bejatnya.

“Korban merasa seperti di hipnotis terlapor (pelaku) dan bersedia di tuntun oleh terlapor untuk masuk bilik (toilet) jongkok,” jelas Bayu.

Baca Juga : KKB Papua Kembali Tebar Teror, Bakar Sekolah hingga Tembak Pesawat

“Setelah itu, korban disuruh sembunyi di dalam kamar mandi dan tersangka keluar mendahului. Kemudian korban ketakutan di dalam kamar mandi. Setelah beberapa lama baru berani keluar dan melaporkan kejadian tersebut kepada orang tuanya,” sambungnya.

Berdasarkan keterangan korban, orang tuanya langsung melaporkan kejadian ini ke Polda Bali. Pelaku akhirnya di tangkap dan di tetapkan sebagai tersangka.

Pelaku di jerat dengan Pasal 76 E Jo Pasal 82 ayat (1) UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang perlindungan anak. Pelaku di tuntut dengan ancaman penjara paling lama 15 tahun penjara.