RSUD Tenriawaru Bone, Ditarget Sebagai Rumah Sakit Rujukan Wilayah Timur

RSUD Tenriawaru Bone, Ditarget Sebagai Rumah Sakit Rujukan Wilayah Timur

FILALIN, BONE – Ditarget sebagai rumah sakit rujukan wilayah timur, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru di dorong terus lakukan pengembangan pelayanan.

Ketua Tim Survei Akreditasi Dari Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI), Andi Tamrin Jufri mengatakan, RSUD Tenriawaru Bone diharapkan menopang rujukan wilayah timur. Dan untuk Palopo menopang wilayah utara.

“Kita lihat itu keseriusan itu dan bisa terwujud. Bupati terlihat sangat menopang dan mendukung untuk mengarah kesana,” ucapnya saat melakukan Survei Akreditasi UPT RSUD Tenriawaru Bone, Rabu (11/1/2023).

Lebih lanjut, ia mengatakan dukungan seperti ini pasti akan mampu untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien dan pasti itu akan terwujud.

Namun kata dia mutu yang dimaksud adalah standarisasi tata kelola dengan berpedoman pada standar kementerian kesehatan. Standarisasi16 bab itu meliputi :

  1. Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)
  2. Akses ke Rumah Sakit dan Kontinuitas (ARK)
  3. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
  4. Asesmen Pasien (AP)
  5. Pelayanan Asuhan Pasien ( PAP)
  6. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
  7. Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO)
  8. Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE)
  9. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
  10. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
  11. Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS)
  12. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
  13. Kompetensi dan Kewenangan Staf (KKF)
  14. Manajemen Informasi dan Rekam Medik (MIRM)
  15. Program Nasional (menurunkan kematian KIA, menurunkan keskitan HIV/AIDS dan TB, pengendalian resistensi mikroba dan pelayanan geriatri)
  16. Integrasi Pendidikan Kesehatan dalam Pelayanan Rumah Sakit (IPKP)
Baca Juga : Pemprov Sulsel dan PT Yasmin Teken Addendum IV Atas PKS Reklamasi CPI 12,11 Ha

“Kami datang mau melihat sampai dimana RSUD Tenriawaru mampu menerapkan standarisasi itu. Hasil potretnya akan menetapkan status akreditasi. Keinginan kami pasti yang terbaik tetapi ada standarisasi yang harus di ikuti, untuk mendapatkan predikat terbaik atau paripurna,” jelas Andi Tamrin Jufri.

Tanggung jawab pihaknya harus dilakukan dengan baik. Selama dua hari pihaknya akan menganalisa 16 bab secara baik-baik.

“Kita akan objektif dan akan kita laporkan ke pusat, dan harapan kami semoga akreditasinya paripurna. Keseriusannya dan kekompakan apalagi dengan kehadiran bupati adalah salah satu poin dari kami sebagai bentuk dukungan untuk peningkatan pelayanan.

Indikator majunya suatu daerah di nilai tiga indikator yakni, Pendidikan, SDM, dan Kesehatan,” jelasnya.

Ia pun menambahkan Jika akreditasi ini terwujud dengan baik, dan masyarakat merasakan mutu pelayanan terbaik, jelas akan meningkatkan daerah ini. Karena kesehatan merupakan indikator yang penting dalam peningkatan suatu wilayah.

“Ada empat tingkatan akreditasi, yaitu tidak berhasil, Madya, Utama, dan Paripurna. RSUD Tenriawaru Bone telah dua tahun paripurna,” tambahnya.

Bupati Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi menuturkan pihaknya berharap UPTD RSUD Tenriawaru Bone Tahun 2023 mampu mempertahankan akreditasi paripurna.

“Atas nama pemerintah daerah Bone bersama segenap jajaran RSUD Tenriawaru mengucapkan selamat datang bapak dan ibu surveyer di bumi para menteri,” tuturnya.

Lebih lanjut ia mengatakan kedatangan tim survei bisa memberikan arahan dalam peningkatan pelayanan kesehatan di RSUD Tenriawaru Bone.

“Kami meyakini RSUD Bone ini mampu memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik apalagi dengan kehadiran beberapa doktor ahli,” ujar Bupati Bone.

Kata dia untuk saat ini pelayanan sudah lebih dari cukup dengan jumlah penduduk terbesar kedua setelah Makassar. Apalagi dengan hadirnya tim survei bisa memberikan rekomendasi sehingga bisa lebih meningkatkan lagi pelayanan didalamnya.

“RSUD ini sebagai indikator di dalam pemerintahan good goverment. Kunci utama kesehatan adalah pelayanan dari RS, apapun pelayanan yang baik kepada masyarakat tentu tidak akan sia-sia,” katanya.

Baca Juga : Pemprov Sulsel dan PT Yasmin Teken Addendum IV Atas PKS Reklamasi CPI 12,11 Ha

Andi Fahsar juga menambahkan pihaknya terobsesi menerapkan UHC di Kabupaten Bone bisa diwujudkan. Ia berharap untuk pelayanan kepada masyarakat hanya memperlihatkan KTP dan KK dengan tidak bertele-tele.

“Harapan kami bersama manajemen RSUD kunjungan ini memberikan hasil yang maksimal dan memberikan keberkahan bagi kita semua yang ada di Bone,” tambahnya.

Sementara itu Kabag Administrasi Kepegawaian, Hukum, dan Humas RSUD Tenriawaru, Andi Dedy Astaman menuturkan, akreditasi ini setiap tiga tahun sekali di lakukan. Fungsi dari tim survei itu melihat pelayanan dari rumah sakit apakah menurun atau meningkat.

“Terkahir 2019 kita lakukan akreditasi, dan kita terus melakukan peningkatan pelayanan masyarakat. Apalagi Kita sudah paripurna dua kali,” ujarnya.

Sebelumnya sudah di lakukan verifikasi secara daring saat itu disampaikan semua dokumen terkait yang diminta untuk kepentingan akreditasi.

“Makanya sekarang tim survei datang langsung memvalidasi berkas-berkas laporan kita dan melihat langsung keadaan di lokasi,” jelas Andi Dedy Astaman.