FILALIN – Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi. Tampak kilatan lava pijar akibat letusan tersebut.
Erupsi ini terjadi pada pukul 18.50 WIB. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMB) menyatakan visual semburan abu vulkanik dari gunung berapi di Selat Sunda itu tidak teramati.
Tinggi kolom letusan mencapai 300 meter di atas puncak.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat Gunung Anak Krakatau sudah erupsi sebanyak 25 kali sejak awal Januari 2023.
“Terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau pada Kamis (26/1/2023) pukul 05.12 WIB,” kata petugas Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau Jumono.
Jumono menambahkan abu erupsi yang tebal berembus ke arah timur. “Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 33 detik,” tuturnya.
Jumono mengimbau masyarakat, pengunjung, wisatawan, dan pendaki tidak mendekati gunung Anak Krakatau dalam radius 5 km dari kawah aktif. Kondisi gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda antara Banten dan Lampung masih berstatus siaga.
Tercatat PVMBG, gunung yang berada di Selat Sunda itu telah meletus dalam 3 hari berturut-turut, yakni pada tanggal 3-5 Januari 2023.
Hingga Selasa 24 Januari, status gunung Anak Krakatau masih berada di siaga.(***)