MAKASSAR,FILALIN.COM, – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 Pantoloan terus menggenjot kinerja Pelabuhan Pantoloan seiring transformasi digital yang dilakukan Perseroan usai pengembangan pasca diterpa badai tsunami pada sekitar 2018 lalu.
Sebagai pelabuhan utama di Provinsi Sulawesi Tengah, Pelabuhan Pantoloan merupakan pelabuhan yang terbuka untuk pelayaran dalam dan luar negeri sekaligus merupakan pintu gerbang perekonomian di wilayah tersebut.
Pantoloan juga merupakan pelabuhan terbesar dan tersibuk di provinsi yang terletak di tengah-tengah Pulau Sulawesi dan juga sebagai pusat perdagangan menuju kawasan Indonesia bagian timur.
General Manager (GM) Pelindo Regional 4 Pantoloan, Hardin Hasjim mengatakan, sebagai pengelola Pelabuhan Pantoloan pihaknya tidak pernah berhenti untuk berinovasi dan melakukan transformasi dalam upaya peningkatan pelayanan terutama untuk ikut serta menggerakkan roda perekonomian di wilayah Sulawesi Tengah dan sekitarnya.
“Berdasarkan hal tersebut, kami selalu terus berupaya untuk meningkatkan performa kinerja guna mencapai target yang telah ditetapkan manajemen perusahaan,” ujar Hardin Hasjim.
Pihaknya bersyukur, menutup tahun 2023 lalu Pelindo Regional 4 Pantoloan berhasil membukukan realisasi kinerja yang cukup mentereng. Di mana pencapaian kinerja Perseroan rerata di atas 100%.
Menurut Hardin, semenjak merger Pelabuhan Pantoloan terus berbenah diri. Capaian kinerja yang dihasilkan selalu cukup bisa dibanggakan. Dari sisi arus kunjungan atau call kapal, pihaknya mencatat pertumbuhan sebesar 101,96% dibandingkan akhir 2022 lalu.
“Pada akhir 2022 lalu kami mencatat kunjungan kapal di Pelabuhan Pantoloan hanya sebanyak 716 call. Angka itu lantas bertumbuh 101,96% di realisasi kinerja yang berhasil kami catat saat menutup tahun 2023,” terangnya.
Sementara itu untuk arus barang dengan peti kemas yang keluar dan masuk di Pelabuhan Pantoloan, tercatat juga ada pertumbuhan yang berhasil dicapai yakni sebesar 108,10%. Yaitu dari 100.152 TEUs (Twenty-foot Equivalent Unit) pada 2022, menjadi 108.266 TEUs di catatan realisasi akhir 2023 lalu.
Tidak hanya itu, pelabuhan yang terletak di salah satu kelurahan di Kecamatan Tawaeli, Kota Palu, Sulawesi Tengah ini juga berhasil membukukan pertumbuhan jumlah penumpang kapal sebesar 109,41% yaitu dari 88.207 orang menjadi 96.507 orang di akhir 2023 yang baru hampir dua bulan dilewati.
“Bahkan dibandingkan dengan target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2023 dan realisasi pada akhir 2022 lalu, kami mencatat ada pertumbuhan sebesar 102,78% khususnya untuk arus penumpang,” tukas Hardin.
Dia menambahkan bahwa berbagai upaya memang telah dilakukan pihaknya guna mencapai kinerja yang ditargetkan dan diharapkan tersebut. Di antaranya dengan transformasi digital di hampir semua peralatan yang digunakan, juga pembenahan yang dilakukan dari berbagai segi termasuk Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana serta prasarana yang dimiliki.
“Semoga Pelindo Regional 4 Pantoloan bisa terus mempertahankan kinerja yang sudah berhasil ditorehkan dan bahkan bisa lebih meningkat lagi di akhir tahun ini dan tahun-tahun berikutnya,” pungkasnya. (*)