๐—ฆ๐—ฒ๐—ธ๐—ผ๐—น๐—ฎ๐—ต ๐—œ๐˜€๐—น๐—ฎ๐—บ ๐—”๐˜๐—ต๐—ถ๐—ฟ๐—ฎ๐—ต ๐—š๐—ฒ๐—น๐—ฎ๐—ฟ ๐—ช๐—ผ๐—ฟ๐—ธ๐˜€๐—ต๐—ผ๐—ฝ ๐—ž๐—ฎ๐—ฟ๐˜†๐—ฎ ๐—ง๐˜‚๐—น๐—ถ๐˜€ ๐—œ๐—น๐—บ๐—ถ๐—ฎ๐—ต, ๐—”๐—ท๐—ฎ๐—ธ ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ฒ๐—น๐—ถ๐˜๐—ถ ๐— ๐˜‚๐—ฑ๐—ฎ ๐—–๐—ถ๐—ฝ๐˜๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—œ๐—ป๐—ผ๐˜ƒ๐—ฎ๐˜€๐—ถ

MAKASSAR,FILALIN.COM,–Sekolah Islam Athirah telah mengambil langkah inovatif dalam dunia pendidikan dengan menggelar workshop Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang bertujuan mengajak siswa untuk menciptakan inovasi, Kamis (25/7/2024).

 

Workshop ini dirancang khusus untuk memperkenalkan siswa pada metodologi penelitian dan pengembangan ide yang diharapkan dapat membantu mereka menghasilkan kontribusi untuk kemajuan pendidikan.

 

Workshop ini menjadi platform bagi siswa untuk belajar secara mendalam tentang proses penelitian, penulisan ilmiah, serta penerapan konsep-konsep teoritis dalam konteks nyata, yang kesemuanya merupakan bagian integral dari pendidikan yang progresif dan relevan di era modern ini.

 

Selama empat hari, Senin (22/7) hingga Kamis (25/7) siswa yang tergabung dalam Peneliti Muda Athirah atau Pelita Sekolah Islam Athirah mengikuti serangkaian kegiatan pelatihan yang bertujuan untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan penelitian mereka.

 

Dimulai dengan dua hari observasi intensif di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) dan Perlindungan Lingkungan Hidup (PPLH) Puntondo, Kabupaten Takalar. Selama kunjungan, komunitas Pelita diajak untuk menyaksikan proses pembenihan ikan nila dan bandeng, serta pemeliharaan kepiting rajungan.

 

Mereka juga diberikan kesempatan untuk melihat dan belajar di laboratorium, di mana mereka dapat memahami lebih mendalam mengenai proses seleksi bibit, teknik pembenihan, dan perawatan yang diperlukan dalam budidaya tersebut.

 

Di tempat yang sama, siswa diberi kesempatan mengenali berbagai teknologi tepat guna yang diterapkan di PPLH Puntondo. Beberapa di antaranya adalah sistem pengolahan air limbah, energi terbarukan serta pemanfaatan energi panas dalam kehidupan sehari-hari.

 

“Kegiatan KTI merupakan kegiatan yang menantang dan tidak semua orang tertarik untuk menjalaninya. Namun, melalui kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan ‘scientific agility’ dan ‘sense’ terhadap masalah sekitar. Kemampuan untuk berpikir kritis dan responsif terhadap isu-isu yang ada di sekitar mereka,โ€ ujar Kepala Departemen Kurikulum Sekolah Islam Athirah, Saharuddin, S.Pd.

 

โ€œDiharapkan Pelita menjadi wadah bagi ananda yang tertarik pada bidang KTI,โ€ imbuhnya.

 

Mereka dibekali pengetahuan mendalam tentang teknik penulisan KTI baik kualitatif maupun kuantitatif. Acara yang berlangsung di Kalla Institut menghadirkan pemateri yang berpengalaman dalam bidang penelitian ilmiah. Workshop juga dihadiri oleh Direktur Sekolah Islam Athirah, H. Syamril S.T. M.Pd.

 

Salam masa workshop, mereka juga diberi kesempatan untuk mempresentasikan konsep penelitian di hadapan teman-teman dan pembimbingnya. Peneliti muda tersebut menarasikan ide-ide inovatif yang telah mereka kembangkan, menggabungkan hasil observasi lapangan dengan teknik penulisan yang dipelajari selama workshop.

 

Setiap siswa diberikan waktu untuk memaparkan topik penelitian, tujuan, metodologi, serta manfaat dari penelitian yang akan dilakukan. Para siswa tampak antusias dan percaya diri dalam mempresentasikan ide-ide mereka. (*)