Dorong Pengembangan Ekowisata, Dosen Kalla Institute Gelar Pengabdian Masyarakat

MAKASSAR,FILALIN.COM, — Tim Dosen Pengabdi dari Kalla Institute yang dipimpin oleh Mirandha Ariesca Riana, Dosen Program Studi Manajemen Retail, mengadakan pelatihan kewirausahaan dengan tema “Optimalisasi Konsep Community Based Tourism dalam Membangun Potensi Ekowisata Desa Wisata.”

 

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberdayakan pelaku UMKM yang berada di bawah naungan Bumdes Mappatuo di desa Tabo-tabo, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan.

 

Sebanyak 21 peserta yang terdiri dari pengurus Bumdes dan pelaku UMKM lokal mengikuti pelatihan ini. Kegiatan dilaksanakan di kantor desa Tabo-tabo menekankan pada beberapa materi yang disampaikan melalui teori dan praktik langsung. Mardiatul Jannah dari Program Studi Kewirausahaan selaku anggota tim pengabdi memberikan materi tentang cara mengembangkan pola pikir kewirausahaan dan merencanakan usaha menggunakan Business Model Canvas (BMC).

 

Mirandha Ariesca Riana mengajarkan peserta tentang manajemen produksi, memberikan pengetahuan mengenai cara mengelola produksi agar lebih efisien dan efektif. Andi Hutami Endang dari Program Studi Sistem Informasi memberikan strategi pemasaran digital yang efektif untuk memperluas jangkauan pasar produk mereka.

 

Fitriyani dari Program Studi Manajemen Retail menjelaskan pentingnya branding dan bagaimana membangun brand yang kuat untuk produk mereka.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Khaerunnisa Nur Fatimah Syahnur dari Program Studi Manajemen Retail yang mengurus kegiatan administratif pelatihan.

 

Sebagai penutup, peserta diberikan fasilitas berupa mini studio box, langganan akun Canva Pro, dan alat bantu produksi lainnya yang akan disimpan di kantor desa agar bisa digunakan bersama oleh seluruh peserta.

 

Pelatihan ini memberikan berbagai manfaat bagi peserta. “Para peserta memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam kewirausahaan, manajemen produksi, pemasaran digital, dan branding yang dapat mereka terapkan dalam usaha masing-masing,” ujar Mirandha.

 

Melalui konsep Community Based Tourism, peserta didorong untuk mengembangkan dan mengoptimalkan potensi ekowisata desa mereka, yang pada akhirnya dapat meningkatkan ekonomi lokal. Peserta juga diberikan akses ke berbagai alat dan sumber daya seperti mini studio box, akun Canva Pro, heat sealer, dan printer yang dapat membantu meningkatkan kualitas produksi dan pemasaran produk mereka.

 

Dengan pelatihan ini, diharapkan desa Tabo-tabo dapat mengembangkan ekowisata berbasis komunitas, menarik lebih banyak wisatawan, dan meningkatkan pendapatan desa.

 

“Kami berharap pelaku UMKM di desa Tabo-tabo dapat menjadi lebih mandiri secara ekonomi dengan mengelola dan mengembangkan usaha mereka secara efektif,” tambah Mirandha.

 

Selain itu, melalui peningkatan usaha dan potensi ekowisata, kualitas hidup masyarakat desa Tabo-tabo dapat meningkat dengan terciptanya lapangan kerja dan peluang usaha baru.

 

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan dalam membangun dan mengoptimalkan potensi ekowisata desa wisata melalui konsep Community Based Tourism, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa secara keseluruhan. (*)