MAKASSAR,FILALIN.COM, – Kalla Beton kembali mengembangkan mortar instan dengan menghasilkan produk terbaru berupa tile adhesive atau perekat keramik. Bagi pelanggan yang ingin melakukan pengerjaan pada bagian lantai pun kini lebih mudah.
Mortar Instan dan Lime Manager, Lukmanul Hakim, menjelaskan, sebelumnya Kalla Beton telah memiliki beragam jenis produk yang merupakan turunan dari mortar instan, seperti perekat, plester, acian dan skim coat. Namun, semua itu masih berfokus pada pengerjaan dinding atau bata ringan.
“Kami coba melihat bahwa ternyata masih ada produk dari mortar yang dapat menjadi fungsi lain selain dinding yang ada pada mortar. Nah, selanjutnya kita merambah ke wilayah lantai dan salah satu kebutuhan di lantai itu adalah perekat keramik atau tile adhesive,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, bahan baku tile adhesive hampir sama dengan produk-produk lain dari mortar instan. Hanya beda spesifikasi saja. Dalam menguji thile adhesive, Kalla Beton waktu 1 hingga 2 bulan untuk memenuhi standar kualitas yang tersedia di pasaran saat ini.
“Bahkan kami sudah mendapatkan testimoni dari beberapa customer bahwa ternyata selain di lantai itu sendiri, tile adhesive juga dipakai untuk memasang keramik pada bagian dinding. Ini sekaligus membuktikan bahwa tile adhisive milik Kalla Beton memang sudah teruji dan memiliki daya rekat yang sangat kuat,” ungkap Lukman.
Kalla Beton memiliki dua jenis tile adhesive, yakni standar dan premium dalam kemasan 25 kilogram. Tile adhesive standar seharga Rp110.000 per sak, sedangkan premium seharaga Rp130.000-Rp140.000 per sak.
“Menggunakan tile adhesive premium, pelanggan tak perlu lagi membongkar lantai yang lama jika ingin melakukan penggantian. Cukup pakai tile adhesive premium yang dapat merekatkan lantai di atas lantai atau tile on tile sehingga waktu pengerjaan lebih efisien,” tuturnya.
Dalam memudahkan pelanggan, Kalla Beton melengkapi kemasan mortar instan dengan edukasi cara pakai hingga campuran takaran air. Dengan mortar instan, pengerjaan tentunya bisa lebih efektif dibanding harus membeli semen dan pasir, lalu meracik sendiri. (*)
