JAKARTA,FILALIN.COM,– Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar mengajak Jurnalis Makassar belajar di kantor Indonesia Stock Exchange (IDX) atau Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. Senin (2/12/2024).
Rombongan Jurnalis Makassar didampingi langsung Kepala OJK Sulselbar Darwisman berkunjung ke Kantor Bursa Efek Indonesia bersama beberapa pimpinan dan Stafnya.
Kunjungan para OJK Sulselbar dan para jurnalis Makassar diterima langsung Direktur Utama BEI, Iman Rachman dan Kepala Unit Pengelolaan Wilayah 3 IDX, Kemas M Rumaiyar.
Para awak media asal Makassar ini diajak berkeliling melihat suasana, aktivitas yang ada di kantor Bursa Efek Indonesia sekaligus mengikuti materi Sekolah Pasar Modal.
Darwisman sangat mengapresiasi dan berterima kasih kunjungan ini diterima langsung Direktur Utama BEI, Iman Rachman dan Kepala Unit Pengelolaan Wilayah 3 IDX, Kemas M Rumaiyar.
“Saya mewakili pimpinan OJK Sulsebar dan teman media, terimakasih telah menyambut teman-teman. Terimakasih atas kolaborasi, bisa menjadi ajan Sharing session, capacity building cara berinvestasi yang benar,” ucapnya.
Darwisman kesempatan belajar dan hadir langsung di kantor Bursa Efek Indonesia ini menjadi lebih memperdalam pemahaman literasi dan inklusi keuangan, khususnya untuk para Jurnalis.
“Dari pada main judi online yang ilegal, lebih baik kita berinvestasi. Mudahan materi ini bisa bermanfaat dengan teman teman media,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Unit Pengelolaan Wilayah 3 idx Jabodebek Kemas M Rumaiyar dalam materi dasar Sekolah Pasar Modal. Memberikan beberapa tips dan mainset baru dalam mengelola keuangan.
Kemas mengatakan dalam mengatur keuangan, ada beberapa hal dasar yang mesti menjadi perhatian, seperti stop lakukan pemborosan, bisa memberikan barang yang ingin dibeli dan sesuai keperluan.
“Penghasilan naik, pengeluaran jangan naik, hasilnya tidak akan ada peningkatan finansial. Hindari hutang untuk beli barang konsumsi dan mulai berinvestasi,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan beberapa tips memilih investasi yang cocok untuk pemula. Seperti memperhatikan budget, evaluasi diri dan harus bisa menentukan tujuan investasi.
“Jangan memaksakan jika anggaran belum cukup, kalau anda pribadi yang suka deg-degan jangan pilih instrumen investasi seperti saham, reksadana, ETF. Lebih cocok di obligasi, emas,” ungkapnya. (*)