MAKASSAR,FILALIN.COM, — Ketua Aspikom Pusat Dr.S.Bekti, M.Si Lantik Pengurus Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (Aspikom) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) Periode 2024 – 2027 yang di gelar Aula Teleconference Kedokteran UMI Jl. Urip Sumoharjo Makassar, Sabtu, 15/2/2025.
Pelantikan ini dihadiri 17 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Sulawasi Selatan dan Sulawesi Barat.
Pelantikan ini dirangkaikan dengan Seminar Nasional bertajuk ” Transformasi Pendidikan Komunikasi di Ertificial Intelligence, Peluang dan Tantangan”.
Ketua Panitia Pelantikan dan Seminar Nasional Aspikom, Muhammad Idris, S.Sos, M.I.Kom mengatakan tema ini diangkat karena kehadiran AI berpengaruh pada semua aspek kehidupan, termasuk dalam kurikulum ilmu komunikasi.
” Persoalan utama yang muncul bagaimana menerapkan etika dalam penggunaan AI serta bagaimana mahasiswa tetap memiliki kemampuan analisis yang baik, tanpa hanya mengandalkan teknologi, “kata Muh.Idris.
Menurut Muhammad Idris, perkembangan AI memberikan banyak kemudahan dalam dunia akademik, tetapi di sisi lain juga menimbulkan tantangan . Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat dalam menyusun kurikulum yang relevan dengan perkembangan zaman.
Ketua Aspikom Pusat, Dr.S.Bekti, M.Si mengatakan pelantikan ini merupakan bagian dari proses rutin organisasi. Ia menyoroti pentingnya peran Aspikom Sulselbar sebagai tuan rumah Kongres Nasional Aspikom yang pada Juli mendatang.
Kami melihat ini momen strategis Makassar akan menjadi tuan rumah Kongres Nasional yang dihadiri sekitar 350 perguruan tinggi se Indonesia. Ini bukan hanya soal kepantiaan, tetapi juga tentang membangun solidaritas di kalangan akademisi komunikasi,” kata Bekti.
Menurutnya, seminar nasional ini sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana teknologi semakin berkembang pesat. Ia menilai memberikan kemudahan bagi manusia, tetapi di sisi lain juga menimbulkan dampak negatif yang harus diantisipasi.
” Akademisi ilmu komunikasi harus siap menyelaraskan AI agar bisa menjadi alat bantu dalam perkembangan ilmu komunikasi, bukan justru menggantikan peran manusia,”ucapnya.
Pesan dari Ketua Umum Aspikom Pusat, Sulsel sebagai tuan rumah Kongres Nasional harus menjadi perhatian khusus bagi para pengurus. Ini tanggung jawab besar yang harus dipersiapkan dengan matang, ” ungkapnya.
Dengan pelantikan ini, diharapkan kepengurusan Aspikom Sulselbar semakin aktif dalam berkontribusi terhadap perkembangan pendidikan tinggi ilmu komunikasi, terutama dalam merespon perubahan zaman yang dipengaruhi oleh teknologi kecerdasan buatan.
Ketua Aspikom Sulselbar terpilih, Dr.Abdul Majid, S.Sos, M.Si mengatakan kepengurusan baru ini beranggotakan sekitar 80 orang yang berasal dari 17 Universitas, baik negeri maupun swasta di wilayah Sulselbar.
Agenda utama hari ini adalah pelantikan yang dilakukan dua bulan setelah penetapan ketua. Kami berharap program kerja yang disusun bisa fleksibel dan mampu merespon kebutuhan pendidikan komunikasi saat ini, terutama dalam menghadapi era digitalisasi,” kata Majid.
Aspikom, lanjut Majid, memiliki fokus pada tata kelola program studi, kurikulum serta akreditasi. Ia juga menekankan pentingnya memunculkan keunikan dari masing-masing program studi komunikasi di Indonesia Timur.
Selain itu, Aspikom juga merespons keberadaan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) yang berperan dalam penilaian kualitas program studi komunikasi di perguruan tinggi.
Ketua Dewan Pakar Aspikom, Prof. Dr. Muh. Akbar, M.Si berharap kepengurusan yang baru bisa menjalankan program lebih baik dari sebelumnya. Ia mendorong agar kegiatan akademik dan diskusi ilmiah semakin diperbanyak. kegiatan akademik dan diskusi ilmiah semakin diperbanyak.
Menurut Muh Akbar, merancang kurikulum dalam pengembangan ilmu komunikasi sebaiknya berbasis kebijakan. Namun, perlu dipertimbangkan aspek seberapa penting, kesiapan SDM, dan bagaimana metode pengembangannya, karena kurikulum yang ideal adalah yang bisa menjawab semua persoalan, “ungkapnya.(*/Bed).