Harga Kedelai Melonjak, Produksi Tempe di Gowa Tak Terganggu

0-0x0-0-0#

Kenaikan harga kedelai yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir belum berdampak signifikan terhadap produksi tempe di Kelurahan Pangkabinanga, Kecamatan Palangga, Kabupaten Gowa. Para pengrajin tempe masih mempertahankan produksi seperti biasa tanpa menaikkan harga jual.

 

Kedelai yang menjadi bahan baku utama pembuatan tempe mengalami kenaikan harga sebesar Rp500 hingga Rp1.000 per kilogram sejak dua minggu terakhir. Meski demikian, para pengusaha tempe enggan mengurangi porsi kedelai maupun menaikkan harga jual produk mereka.

 

“Kami tetap produksi seperti biasa. Harga naik sih memang, tapi kalau kita naikkan harga tempe, bisa-bisa pelanggan kabur,” ujar Ilham, salah satu pengrajin tempe di Pangkabinanga.

 

Menurut Ilham, harga kedelai mulai merangkak naik sejak Maret dan kini sudah menyentuh angka Rp10.000 per kilogram. Ia mengaku, selama pasokan kedelai tetap tersedia, proses produksi masih bisa berjalan normal.

 

Kenaikan harga kedelai ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kenaikan harga di pasar internasional serta perubahan cuaca yang memengaruhi hasil panen kedelai di berbagai daerah.

 

Meski dihadapkan pada tantangan kenaikan harga bahan baku, para pengrajin tempe di Gowa tetap optimis dan berharap kondisi pasar segera stabil. Mereka juga berharap adanya perhatian dari pemerintah, khususnya terkait stabilisasi harga kedelai impor yang sangat memengaruhi kelangsungan usaha rumahan ini. (*)